BAHARKAM Polri, Komisaris Jendral (Komjen) Moechgiyarto meminta Kepolisian daerah (Polda) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendalami 7 kelompok radikal yang terpantau berada di Provinsi tersebut.
Permintaan itu disampaikan saat memberikan arahan kepada ratusan personel Polda Kepulauan Babel terkait program pertama Quick Win, penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti-Pancasila di Gedung PT Timah Tbk, Kamis (17/1).
Ia mengatakan, berdasarkan hasil perkiraan intelegen Mabes Polri, ada 7 kelompok radikal di Babel.
"Intelegen Mabes Polri, perkirakan ada 7 kelompok radikal di Babel, ini perlu di dalami kembali," kata Moechgiyarto.
Pendalaman ini menurutnya untuk mengetahui apakah indikator-indikatornya terpenuhi atau tidak. Jika indikator tersebut terpenuhi, menurutnya Polda Babel harus segera melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok tersebut.
"Kalau memenuhi indikator, 7 kelompak itu harus di bina supaya mereka kembali kejalan yang benar NKRI," ujarnya.
Baca juga: Kelompok Radikal Diduga Susupi Pemilu
Ia melanjutkan, ada 4 pilar yang arus dibangun, pertama NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kelompok radikal itu, harus dibina kembali ke 4 pilar itu," ungkap dia.
Ia menambahkan, quick win program pertama Pak Kapolri ini untuk tahun 2019 anggaranya turun. Penurunan anggaran ini bukan hanya Babel saja tapi seluruh Polda.
"Tahun ini polda dapat anggaran Rp4,2 miliar sebelumnya Rp5 miliar lebih, jadi ada penurunan, bukan Babel saja, tapi seluruh Indonesia," ucap Moechgiyarto.
Namun ia menekankan turunnya anggaran ini jangan sampai menurunkan semangat kerja.
"Biar anggaran turun, tapi kinerja harus tetap ditingkatkan,"pesannya.
Sementara, Kapolda Babel, Brigjen Istiono mengatakan Polda Babel dan jajaran sudah melakukan penyelidikan 12 kali orang yang diduga simpatisan radikal dan anti pancasila.
"Terakhir kita periksa 5 orang. Tidak ditahan hanya wajib lapor," kata Kapolda. (OL-3)