Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PULUHAN warga Teluk Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung yang mengungsi di perbukitan setempat mulai terserang bermacam-macam penyakit.
Menurut Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus Cahyo Dwi Nugroho saat dihubungi, Jumat (28/12), terdapat puluhan warga yang terdampak penyakit darah tinggi dan badan panas dingin diakibatkan harus begadang pada malam harinya.
Baca juga: Warga Purwakarta Salat Ghaib untuk Korban Tsunami Banten
"Bapak-bapak di pengungsian yang paling banyak terkena penyakit ini," katanya lagi.
Ia menjelaskan kaum pria yang masih was-was dan khawatir akan tsunami setiap malam berjaga hingga pagi hari untuk mengawasi lingkungan sekitar. Cahyo mengatakan, untuk penyakit-penyakit berat yang menyerang warga pengungsian, pihaknya sampai saat ini belum menemuinya dan belum mendapat laporan dari pihak terkait. "Untuk penyakit malaria kami belum menemukannya," katanya pula.
Dia mengatakan, bahwa timnya dan pihak medis/Dinas Kesehatan setiap hari selalu berkeliling mengecek kondisi para pengungsi di sini. (Ant/OL-6)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved