Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
IRING-IRINGAN mobil Jenazah yang membawa 4 korban Jatuhnya Lion Air LQP tiba di depan Posko Krisis Center Lion Air di Bandara Depati Amir (DA) Pangkalpinang.
Satu dari 4 jenazah diturunkan untuk mewakili proses serah terima jenazah ke pihak keluarga. Di saat bersama bus sekolah berwarna kuning yang membawa rombongan keluarga berhenti.
Keluarga korban pun bergegas turun, untuk menemati kursi-kursi yang telah disiapkan di Posko. Satu dari sekian banyak keluarga korban tersebut tampak seorang pria menggendong anak kecil berusia 3 tahun. Pria bertubuh tinggi besar itupun langsung menghampiri keluarga yang sudah duduk di kursi.
Setibanya di posko, bocah kecil yang di ketahui bernama Abhidzar alfarizi, 3, membalikan wajahnya dari dekapan pria tersebut. Mata abhidzar pun tertuju ke foto yang sudah di bingkai yang dipeluk erat oleh Aurellia Azzahra, 10, kakaknya.
"Papa, papa, papa," kata Abhidzar dalam pelukan pamannya.
Seakan tak kuasa dengan panggilan papa yang di lontarkan Abdhizar, sang Paman langsung mengusap-usap punggung Abdhizar sembari menjauh dari Foto tersebut.
Abhizar dan Aurellia merupakan anak dari Ariawan Komardin ASN PU Provinsi Babel, salah satu korban pesawat Lion Air LQP. Ariawan oleh Tim DVI RS Polri baru berhasil di Identifikasi di hari ke-9.
Jenazah Ariawan bersama 4 jenazah lainya di terbangkan ke Pangkalpinang untuk diserah terimakan dari Pihak lion Air ke Pemprov Babel dan kemudian ke pihak keluarga.
Saat proses serah terima di laksanakan, Abhizar turun dari gedongan pamanya, bocah kecil yang mengenakan pakai abu-abu lengan panjang itu, menghampiri kakaknya.
Tangan kananya tanpa di suruh langsung menyentuh foto ayahnya, sementara sang kakak Azzahra tampak begitu sedih. Azzahra pun tak kuasa menahan tangisanya, air mata terus membasahi wajah manisnya.
Ia pun berusaha untuk terus mengusap air matanya dengan sehelai tisu yang ada di tangan kananya. Melihat kesedihan kakaknya, sang adik Abhidzar sembari memegang foto papanya, seakan-akan berusaha untuk menenangkan tangisan sang kakak.
Mungkinkah anak sekecil Abhidzar sudah mengerti arti kesedihan yang di rasakan kakaknya.
Baca juga: Usai Serah Terima, Jenazah Dibawa ke Rumah Duka
Kesedihan yang dirasakan Azzahra dan Abhidzar merupakan gambaran kesedihan yang dialami seluruh anak-anak korban pesawat Lion Air LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawan Jawa Barat (29/11).
Wakil ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel) Hendra Apollo dalam sambutanya meminta pihak Lion Air untuk memperbaiki managemenya, sehingga kejadian serupa tidak akan terulang lagi.
"Kami di Babel ini berduka, ada 6 anggota dewan 2 staf dan 3 ASN Emprov yang menjadi korban, kita minta Lion Air perbaiki managemenya, agar kejadian itu tak terulang kembali," kata Hendra mewakili Forkopinda Babel.
Peristiwa pesawat nahas ini telah merenggut 181 korban dan 7 kru. Bisa dibayangkan berapa banyak korban yang harus merelakan kepergian orang-orang yang mereka sayangi.
Hingga saat ini baru 44 Jenazah yang berhasil di Identifikasi, dengan 12 jenazah berasal dari Provinsi Bangka Belitung (Babel). (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved