Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Diharapkan Data FDR Bisa Diunduh Besok

Fetry Wuryasti
03/11/2018 19:12
Diharapkan Data FDR Bisa Diunduh Besok
(MI/RANDANI)

SETELAH sebelumnya tim recorder Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menemukan ada masalah pada soket kabel untuk mengunduh data penting dalam Flight Data Recoder (FDR) black box dari pesawat Lion Air PK-LQP yang terjatuh di Tanjung Karawang, kini KNKT mengatakan ada residu garam di dalam memory card Crash Surviveable Memory Unit (CSMU) tersebut. KNKT berharap, data sudah dapat diunduh esok hari Minggu (4/11).

"Memory card kondisinya baik, hanya saja masih basah sehingga perlu untuk dikeringkan. Kemarin sudah kita oven untuk dikeringkan. Setelah dikeringkan, ternyata karena kondisi terpisah box, maka akan kami masukkan ke black box yang masih bagus sehingga datanya akan kami ambil," ujar Ketua Subkomite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11).

Dia mengakui proses pengambilan data tidak selancar yang mereka harapkan dan membutuhkan  waktu lebih lama.

"Tapi intinya kami belum menemukan adanya kerusakan komponen FDR. Pada FDR, yang penting memorinya. Boxnya boleh rusak. Kami belum menemukan adanya indikasi kerusakan dari memori. Kami berharap proses selanjutnya akan berjalan dengan baik,"

Melalui kotak hitam,kata dia , pihaknya akan melihat ada komponen apa yang mungkin terlibat,yang diindikasikan rusak hingga menyebabkan kecelakaan.

"Komponen ini kami cari dan kami teliti lebih lanjut kerusakannyan seperti apa . Jadi apakah komponen bisa bermanfaat apapun itu nanti kita tunggu dari pembacaan black box,"

Residu garam ini, menurut pengalaman mereka, dikhawatirkan menggangu jalur ( PCB) printed circuit board, Maka mereka menguoayakan proses pembersihannya dengan prosedur hati-hati agar tidak mengganggu proses download.

"Biasanya residu garam terjadi kalau barang terjebur ke laut tetapi selama ini kami aberhasil mengambil data. Setelah pembersihan kemudian kami  akan memori card,dan kabelnya ke black box yang masih bagus. Satu pinjam dari Lion Air dengan jenis yang sama,satu lagi kita dapat pinjaman dari Singapura,"

Nurcahyo kemudian mengatakan Indonesia juga menerima tawaran bantuan dari Singapura, yang memberikan banuan untuk membantu mencari black box. Sebab negara yang membantu dan memberikan fasilitas menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO) Annex, diizinkan berpartisipasi di dalam investigasi.

Kemudian negara kedua yang menawarkan bantuan adalah Austalia. Sore ini investigastor dari Australian Transport Safett Bureu (ATSB) akan datang membantu proses download black box baik FDR maupun Cockpit Voice Recorder ( CVR).

"Kami butuh bantuan mereka,pertama investigator selain ada aktivitas download juga ada aktivitas yang  lain banyak sehingga kami mengkhawatirkan kelelahan kemudianprosesnya sangat banyak tidak mungkin ditangani oleh dua-tiga orang. Sehingga bantuan dari negara ini kita butuhkan agar proses meyakinkan proses selama download bisa berjalan dengan lancar dan hasilnya bisa dapat segera bisa dimanfaatkan. Jadi bantuan ini kita terima,"

Negara ketiga yang membantu adalah Arab Saudi. Mereka mengirimkan observer, yang hanya untuk mempelajari aircraft investigation.

"Kerajaan Arab meminta izin nutuk ikut belajr menangani kecelakaan. Mereka datang hanya untuk belajar. Jadi status mereka observer. Observer tidak boleh menerima data . Dia hanya melihat saja," tukas Nurcahyo. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya