Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MASYARAKAT Kota Palu ramai mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palu untuk mengurus KTP-el yang hilang saat terjadi gempa pada Jumat (28/9).
"Urus KTP. Ini kemarin sudah ada, berhubung kena tsunami hilang semua dompet, hp, SIM," kata salah seorang warga Palu, Leonard di Palu, Sulawesi Tengah, hari ini.
Pada Senin ini merupakan hari pertama para aparatur sipil negara (ASN) kembali bekerja untuk membuka layanan publik, termasuk layanan cetak KTP-el.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga membuka layanan untuk mengurus akta kematian mengingat banyak anggota keluarga warga Palu yang merupakan korban meninggal dunia.
Antusias warga untuk mengurus administrasi kependudukan cukup ramai sejak pagi hari meski tidak terjadi penumpukan. Warga duduk dengan tertib menunggu giliran setelah mengambil nomor antrean.
"Urus akta lahir, KTP sudah. Karena akta anak belum ada," kata warga Palu bernama Hesti yang datang sambil menggendong bayinya.
Warga lainnya, Septi, belum memastikan jika KTP-el miliknya hilang, namun ia tetap mencetak ulang KTP-el untuk berjaga-jaga apabila benar hilang.
"KTP di rumah, tapi belum berani masuk di rumah," kata Hesti.
Pada hari pertama masuk kerja bagi ASN di wilayah terdampak Palu, Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palu mulai ramai dan membuka layanan publik.
Layanan publik sudah mulai berjalan meski dengan kondisi yang terbatas. Tampak kondisi bangunan kantor pemerintahan masih kotor akan debu dan puing pascagempa. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved