Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KELUARGA korban sangat berharap Tim Basarnas mengangkat kapal kayu KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Mereka berharap agar penumpang yang tenggelam dan masih berada dasar danau tersebut segera diangkat agar jenazahnya segera dibawa pulang ke rumah.
Saat ini, sebagian keluarga korban terus mendatangi posko utama yang berada di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun untuk melihat perkembangan upaya evakuasi dan pengangkatan bangkai kapal maupun penumpang yang telah ditemukan di dasar Danau Toba.
Tim Basarnas menemukan para korban dan beberapa sepeda motor milik penumpang kapal KM Sinar Bangun. Dalam video dan foto yang dirilis Basarnas terlihat jasad korban ditemukan di kedalaman seitar 450 meter ke arah 4,3 kilometer barat daya Pelabuhan Tigaras.
Dalam visual dari peralatan ROV tersebut, terlihat juga bagian dari kapal seperti kursi dan tali. Salah seorang keluarga korban, Luhut Sitinjak (48) di Pelabuhan Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun mengatakan tidak ada yang ditemukan korban selamat, dan tidak punya harapan lagi.
"Saya berharap tim pencari melakukan upaya maksimal untuk segera menemukan jenazah keluarganya yang hilang," ujarnya.
Luhut menjelaskan Heri Nainggolan (23), yang merupakan iparnya, selamat dari kecelakaan dengan melompat dari kapal dan ditolong KMP Sumut yang melintas, sedangkan Roi Spenser Sirait (24) belum ditemukan.
Keluarga korban masih memadati area Pelabuhan Tiga Ras, terutama di pinggiran dermaga memandang ke Danau Toba untuk melihat tim gabungan berputar-putar di perairang mencari korban.
Trauma Penumpang yang selamat pada peristiwa tenggelamnya kapal penumpang kayu KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara masih mengalami trauma.
Ditemui di sela-sela perawatan di Simalungun, Jamuda (17), warga Nagori (Desa) Sibunga-bunga, Kecamatan Jorlang Hataran, dan Heri Nainggolan (23), warga Panei Tonga, Kecamatan Pane, di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara terlihat tegang saat diminta menceritakan situasi kejadian.
Jamuda spontan menggeleng-gelengkan kepala dengan mimik ketakutan dan memeluk kerabatnya sehingga mendapat tepukan serta elusan di punggung. Hal ini membuatnya tenang kembali. "Kami berenam pergi berlibur ke Samosir, dan saya sendiri yang selamat," katanya.
Jamuda dan lima rekannya berada di posisi teratas kapal yang terdiri dari tiga tingkat, beserta ratusan penumpang lainnya mengarungi perairan Danau Toba dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, dengan kondisi cuaca hujan dan angin kencang. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved