Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tumbangnya PKS di Jawa Barat

Budi Mulia
27/6/2018 20:10
Tumbangnya PKS di Jawa Barat
( Ridwan Kamil-Uu )

BERDASARKAN hasil hitung cepat Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) unggul dari tiga paslon lainnya. Hasil itu sekaligus mengubah konstelasi politik Jabar yang selama 10 tahun terakhir dikuasai PKS. Partai itu mampu mengantarkan Ahmad Heryawan menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode.

Menurut analis politik Universitas Jenderal Ahmad Yani Wawan Gunawan kondisi tersebut menggambarkan adanya kesadaran masyarakat Jawa Barat terutama di kalangan umat Islam bahwa PKS tidak lebih dari partai yang membungkus dirinya dengan jubah Islam.

"Umat Islam di Jabar mayoritas ahlus sunnah waljamaah yang sempat terpukau oleh janji manis PKS tapi setelah Ketum PKS terjerat kasus korupsi dan ditahan serta tidak sedikit kader PKS yang juga terjerat kasus korupsi, maka ada semacam kesadaran dari umat Islam di Jabar bahwa PKS juga tetap saja partai yang membungkus dirinya dengan jubah Islam," terang Wagoen, sapaan akrabnya, Rabu (27/6).

Selain itu, Wagoen menyebut PKS tumbang di Jabar dalam konteks pemilihan gubernur kali ini karena memang pasangan calonnya berjarak dengan budaya Islam warga Jabar yang moderat.

Tumbangnya rezim PKS di Jabar itu, menurut dia, berpotensi berpengaruh terhadap pilpres 2019 yang akan datang. Kendati tidak ada kolerasi langsung, tetapi karena waktunya yang sangat berdekatan, diakui atau tidak akan memberikan pengaruh.

"Ada dua skenario kemungkinannya, pertama PKS dan Gerindra akan mengubah strateginya setelah kekalahan di Pilgub Jabar. Kedua, mungkin PKS dan Gerindra akan semakin 'kagok borontok kapalang belang' menjadi semakin kencang keras jadi oposisi dan bertempur habis-habisan memenangkan pilpres 2019."

Namun demikian Wagoen belum dapat memastikan seberapa besar pengaruh tersebut. Yang pasti, imbuhnya, partai-partai akan menjadikan momentum pilkada ini untuk mengevaluasi dan menata ulang strategi untuk 2019.

"Semua masih bisa berubah, tergantung konstelasi yang terbangun hasil pilkada hari ini, terutama di daerah-daerah kantung suara gemuk, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," tutupnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya