Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Penilangan manual masih diterapkan dalam pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2025 di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Hal tersebut terlihat dalam beberapa unggahan di akun X TMC Polda Metro Jaya. Dalam unggahan tersebut, tampak petugas polisi sedang mencatat pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor dalam buku tilang.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin menjelaskan bahwa tilang manual tetap dilakukan. Kendati demikian, ia memastikan pihaknya lebih memprioritaskan penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik yang stasioner ataupun mobile dalam Operasi Patuh Jaya 2025.
"Salah satu fokus utama dalam operasi ini adalah pelanggaran melawan arus. Untuk ruas jalan yang belum terjangkau oleh sistem ETLE, baik yang stasioner maupun mobile, tilang konvensional masih tetap diperlukan," kata Komarudin saat dihubungi, Selasa (15/7).
Ia menambahkan, meskipun ETLE sudah diterapkan di beberapa ruas jalan, tidak semua wilayah dapat terpantau secara otomatis oleh sistem tersebut.
"Jika kami hanya mengandalkan ETLE, tentu ada jalan-jalan yang belum ter-cover. Sebab, ETLE baru terpasang di ruas jalan tertentu," jelasnya.
Oleh karena itu, Komarudin menegaskan, tilang manual tetap diterapkan dalam Operasi Patuh Jaya 2025, khususnya di lokasi-lokasi yang tidak tercakup teknologi tersebut.
"Kami mengubah pendekatan penegakan hukum dengan tidak hanya mengandalkan sistem stationer. Kami juga mengoptimalkan sistem mobile dan hunting," tambahnya.
Dengan sistem ini, petugas hanya akan memfokuskan penindakan pada titik-titik yang sering terjadi pelanggaran sesuai dengan prioritas operasi.
"Sebagai contoh, pelanggaran yang melibatkan pengendara di bawah umur. Kami akan fokuskan penindakan di daerah-daerah pinggiran yang tidak terjangkau oleh ETLE, baik yang statis maupun mobile," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, 2.938 personel gabungan dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2025 yang digelar selama 14 hari mulai tanggal 14 hingga 27 Juli 2025.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan bahwa operasi ini merupakan operasi mandiri kewilayahan yang bersifat terbuka, yang dilaksanakan bersama TNI serta stakeholder terkait.
"Saya harapkan kita semua dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan baik, untuk mengurai dan memyelesaikan setiap kendala di lapangan, sehingga apa yang menjadi tujuan dari operasi ini dapat terwujud dan dirasakan oleh masyarakat," kata Karyoto. (E-3)
Penegakan hukum secara manual juga dilakukan pada ruas-ruas jalan yang tidak ter-cover kamera ETLE dengan metode hunting system.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, menjelaskan bahwa operasi Patuh Jaya 2025 menyasar empat aspek utama, yaitu: pengendara, kendaraan, lokasi, dan kegiatan masyarakat.
Operasi Patuh Jaya Tahun 2025 ini mengangkat tema Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas.
Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2025 selama 14 hari, mulai hari ini, Senin 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Terdapat 14 jenis pelanggaran yang menjadi target sasaran.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meminta jajarannya untuk tidak memberikan toleransi terhadap pengguna kendaraan yang menggunakan pelat nomor palsu dalam Operasi Patuh Jaya 2025.
Ari mengimbau kepada masyarakat agar sama-sama bisa menaati peraturan lalu lintas.
BEREDAR kabar di media sosial bahwa denda tilang melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) akan terus membengkak jika tidak segera dibayarkan.
Polisi membantah kabar bahwa pejalan kaki dapat ditilang melalui sistem ETLE
DIRLANTAS Polda Metro Jaya akan melakukan evaluasi terhadap sistem e-TLE (Electronic-Traffic Law Enforcement, buntut dari ramainya insiden sopir ambulans yang terkena tilang elektronik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved