Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
POLISI masih menyelidiki penyebab kematian seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP, 39, yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban. ADP ditemukan di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Kapolsek Menteng Rezha Rahandhi mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lab forensik terhadap sidik jari pada lakban yang melilit kepala korban.
"Baru pemeriksaan saksi-saksi saja. Kami menunggu hasil juga dari labfor Untuk pemeriksaan yang sisa lakbannya dan sidik jarinya segala macam yang tertempel gitu," kata Rezha kepada wartawan, Selasa (9/7).
Pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan terhadap CCTV yang ada di lokasi. "CCTV sudah ada, sudah kita amankan cuma prosesnya tidak langsung seperti ini karena itu kepotong-potong," ujarnya. "Jadi kita harus recording ulang untuk menyatukan posisi selama satu malam itu," imbuh Rezha.
Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. Penjaga tersebut memeriksa kamar kos ADP dan kemudian membuka paksa, setelah mendapat laporan dari istri korban bahwa sang suami tidak dapat dihubungi. ADP berasal dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hingga saat ini polisi telah memeriksa empat saksi dalam kasus tewasnya diplomat Kemlu ini. Selain penjaga kos, saksi lainnya yang diperiksa adalah pemilik kos, tetangga kos, dan istri korban. (M-1)
ADP yang merupakan Diplomat Kemlu ADP ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di indekos di Menteng, Jakarta, pada Selasa (8/7/2025).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved