Inilah Aktivitas Terakhir Diplomat Kemenlu yang Ditemukan Tewas Terlilit Lakban

Polisi mengungkap aktivitas terakhir Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, yang ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Korban sempat menyapa penjaga kos pada malam hari sebelum tewas.

"Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00 WIB mendekati 22.30. Dia nyapa (penjaga kos) 'ayo mas', gitu aja," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi, hari ini.

Rezha mengatakan, korban juga tampak mengambil pesanan makanan dari ojek online. Korban pun juga sempat makan di ruang makan indekosnya. "Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah," ujarnya.

Baca juga : Keluarga HI UGM Ucapkan Duka Cita, Minta Kematian Diplomat Arya Daru Pengayunan Diusut 

Ia menyebut, setelah itu korban masuk ke dalam kamar dan tidak terlihat lagi oleh CCTV. Ia juga menjelaskan, komunikasi terakhir yang dilakukan korban adalah menghubungi istrinya pada pukul 21.00 WIB.

"Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB ke istrinya. Istrinya pun mengiyakankan telepon istrinya. (Komunikasi) normal," ucapnya.

Rezha mengatakan belum ditemukan adanya pihak lain yang menemukan korban sebelum tewas. Korban pun diketahui tinggal di indekos itu seorang diri. "Sampai saat ini sih belum kita mengarah ke sana ya. (Di kamar) seorang diri," jelasnya.

Baca juga : Jenazah Diplomat Kemenlu yang Tewas di Kos Menteng akan Segera Dimakamkan

Diketahui sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas di rumah indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7). Saat ditemukan, kepala mayat pria tersebut terbungkus dengan lakban.

Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Mayat itu pertama kali ditemukan oleh pejaga kos pada pukul 08:30 WIB. "Iya benar ada penemuan mayat, sekitar jam 8.30 WIB," kata Rezha kepada wartawan, Selasa (8/7).

Korban diketahui berinisial ADP, 39, asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini polisi belum bisa menyimpulkan kematian dari korban. (Fik/P-1)