Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tragedi Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi: Rifat Sungkar Serukan Kesadaran dan Perbaikan Sistem Transportasi

Muhammad Ghifari A
09/2/2025 09:31
Tragedi Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi: Rifat Sungkar Serukan Kesadaran dan Perbaikan Sistem Transportasi
Kecelakaan tragis di Gerbang Tol Ciawi pada 5 Februari yang merenggut nyawa 8 orang dan melukai 11 lainnya mengundang perhatian banyak pihak, termasuk pereli Rifat Sungkar.(Instagram)

KECELAKAAN tragis di Gerbang Tol Ciawi pada 5 Februari, yang merenggut nyawa 8 orang dan melukai 11 lainnya, membuat prihatin banyak pihak, termasuk pereli Rifat Sungkar. Peristiwa itu menjadi pengingat pahit akan pentingnya menjaga kesehatan kendaraan, khususnya truk.

Truk yang tidak laik jalan, seperti yang mengalami masalah pada rem, dapat diibaratkan sebagai "bom waktu" yang bisa meledak kapan saja.

"Pengguna, perusahaan, dan regulator harus menyadari bahwa truk di Indonesia mengalami beban yang sangat berat," ujar Rifat Sungkar, pembalap nasional. 

"Kondisi ini sudah melampaui batas kapasitas yang seharusnya, seharusnya truk beroperasi pada 60-70% dari kapasitas penuh agar bisa berjalan lancar dan mengurangi risiko. "

Rifat juga menekankan rendahnya kesadaran berbagai pihak yang terlibat. "Peraturan bagi pemilik perusahaan dan departemen perhubungan perlu diperketat lagi. Jembatan timbang yang sebelumnya ada perlu diaktifkan kembali, dan inspeksi kendaraan sebelum berangkat harus dijadikan perhatian utama," tambahnya.

Lebih lanjut, Rifat menekankan pentingnya peningkatan kemampuan dan profesionalisme pengemudi truk. Ia percaya pengemudi harus memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi jalan yang dilalui serta kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi darurat di jalan raya. "Pengemudi harus memahami medan yang mereka lalui dan tahu bagaimana cara mengantisipasi jika terjadi sesuatu," ujarnya.

Tak hanya itu, Rifat juga mengusulkan pengelompokan pengemudi berdasarkan pengalaman dan jenis kendaraan yang digunakan. "Secara kasta, pengemudi truk besar seharusnya memiliki pengalaman dan sertifikasi yang lebih tinggi," katanya. Pengelompokan ini diharapkan dapat menyesuaikan kompetensi pengemudi dengan tingkat kesulitan dan risiko yang dihadapi saat mengemudikan berbagai jenis truk.

Rifat juga mencermati isu terkait takdir, pilihan, dan ancaman di jalan raya. "Banyak yang berkata takdir itu tergantung garis tangan, bukan? Namun bagi saya, kita bisa berusaha untuk memperbaiki takdir kita," tegasnya. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk berkolaborasi demi menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Tragedi di Tol Ciawi ini tidak sekadar mengakibatkan kerugian materi dan korban jiwa, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Di samping itu, kejadian ini berpengaruh pada citra transportasi di Indonesia dan menimbulkan kekhawatiran yang lebih besar akan keselamatan di jalan raya. (Instagram/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya