Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Imbauan pada Warga Jakarta untuk Miliki APAR

Antara
24/1/2025 20:55
Imbauan pada Warga Jakarta untuk Miliki APAR
Ilustrasi kebakaran(Dok: Freepik)

PELAKSANA Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyarankan masyarakat Jakarta memiliki peralatan proteksi kebakaran di rumah masing-masing.

"Tidak kalah penting (untuk penanganan kebakaran) APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Kalau bisa, pastikan rumah-rumah tempat kita tinggal ada peralatan proteksi kebakaran di rumah. Apabila terjadi kebakaran, mereka bisa melakukan pemadaman dini," kata Satriadi di Jakarta, Jumat (24/1).

Menurut dia, daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran merupakan kawasan padat hunian, memiliki bangunan semi-permanen, jauh dari pos pemadam kebakaran, tidak ada sumber apinya, dan tidak ada masyarakat yang secara aktif terlibat pemadaman. Berdasarkan data tahun 2024, wilayah Jakarta Selatan sebagai wilayah dengan frekuensi kebakaran tertinggi, yaitu sebanyak 516 kejadian kebakaran.

"Ada 22 variabel yang menentukan daerah itu rawan kebakaran atau tidak. DKI Jakarta sudah memetakan daerah mana yang rawan kebakaran. Dari situ kita upayakan untuk prioritaskan pembagian APAR kepada masyarakat, melakukan antisipasi. Terus juga termasuk membangun hidran mandiri di daerah-daerah yang memang padat hunian. Sudah ada 40 titik yang kami bangun hidran mandiri di daerah-daerah yang padat hunian," ungkapnya.

Sebagai upaya penanganan kebakaran, Satriadi juga mengatakan pemahaman masyarakat sangat penting terhadap bahaya kebakaran lantaran penyebab kebakaran yang paling banyak terjadi di Jakarta adalah karena korsleting arus pendek listrik serta kompor gas. Dengan mengetahui cara pencegahan, peristiwa kebakaran di Jakarta pun diharapkan dapat diminimalisir.

"Jangan sampai gara-gara kelalaian satu rumah dampaknya kan bisa sampai berapa RT. Itu yang penting memang kesadaran dan pemahaman masyarakat," tuturnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya