Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dinkes DKI: ISPA Akibat HMPV Sudah Sejak 2022

Muhamad Farhan Zhuhri
08/1/2025 21:48
Dinkes DKI: ISPA Akibat HMPV Sudah Sejak 2022
Ilustrasi virus HMPV(Dok: Freepik)

VIRUS Human Metapneumovirus (HMPV) bukan merupakan hal baru dan sudah dikenal di dunia medis. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan jumlah penderita ISPA dan pneumonia sedang meningkat sejak November 2024. Pola ini relatif berulang setiap tahun, kasus ISPA cenderung meningkat menjelang akhir tahun hingga awal tahun.

"Dari data hasil pemeriksaan, menunjukkan kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta," kata Ani melalui keterangan tertulis, Rabu (8/1).

Sesuai data yang diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus (2022), 78 kasus (s.d Okt 2023) dan 100 kasus (2024). "Sampai saat ini, data ini akan kami lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan laboratorium yang ada di Jakarta," ucapnya.

Virus penyebab ISPA selain HMPV, yang saat ini beredar dan dominan adalah virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus dan Respiratory Syncytial Virus. Ani menerangkan, gejala umum penderita ISPA akibat berbagai virus atau mikroorganisme lain juga sama antara lain batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Jika terjadi infeksi pada saluran napas bawah, akan menjadi bronchitis, pneumonia atau radang paru.

Setidaknya ada 23 mikroorganisme/agen penyebab lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti Virus Influenza tipe A dan tipe B, Adenovirus, Coronavirus dan lain-lain.

"Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi potensi penyebaran virus ini, dengan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sakit," ujar Ani.

Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta antara lain gencar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala ISPA, mencegah sakit, dan menghindari penularan dengan etika batuk, menggunakan masker ketika sakit, mencuci tangan, hidup sehat untuk  meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, menyiapkan fasilitas untuk menangani kasus ISPA dan penyakit menular.

Selanjutnya, pihak Dinkes DKI Jakarta akan memperkuat sistem kewaspadaan penyakit berpotensi wabah dengan mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium, untuk melengkapi system surveilans ILI & SARI (Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection) yang telah ada sebelumnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya