Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Tangani Persoalan Banjir, Satu Tahun Satu Sungai Harus Selesai Revitalisasi

Mohamad Farhan Zhuhri
05/1/2025 14:13
Tangani Persoalan Banjir, Satu Tahun Satu Sungai Harus Selesai Revitalisasi
Alat berat merapikan tanggul dan memperdalam aliran sungai saat menggarap revitalisasi Sungai Ciliwung di Jakarta, Kamis (21/12/2023).(MI/Usman Iskandar)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta telah melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan tinggi yang kerap terjadi pada akhir tahun.
Ada total 3 periode sejak awal Desember hingga akhir tahun 2024. Tahap pertama operasi modifikasi cuaca (OMC) pertama dilaksanakan pada 7-9 Desember 2024 dan berhasil mengurangi curah hujan hingga 67%.

Operasi tahap kedua dilaksanakan pada 13-16 Desember 2024, dengan empat sortie penerbangan penyemaian awan ke arah barat laut. Dan Operasi tahap ketiga dilaksanakan pada 25 Desember 2024 hingga Selasa, 31 Desember 2024.

Kendati berhasil, memdofikasi cuaca namun hal tersebut tidak signifikan untuk mengendalikan banjir di Jakarta. Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan, modifikasi  cuaca hanya membantu mengurangi dan dan memindahkan/menggeser curah hujan.

"Modifikasi cuaca tidak menyelesaikan banjir? Pemprov DKI Jakarta harus tetap fokus menyelesaikan masalah banjir kiriman," jelasnya kepada Media Indonesia, Minggu (5/12).

Ia mengatakan, perlu adanya pembenahan bantaran 13 sungai, dengan memperdalam dan memperlebar badan sungai hingga merelokasi permukiman yang menempel badan sungai ke rusunwa terdekat

"Sehingga pemprov bisa menata jalur hijau bantaran sungai tersebut," jelasnya.

Ia mendorong, dari 13 sungai, ada 1 sungai yang bisa tuntas dibenahi setiap tahunnya, sehingga dalam periode gubernur 5 tahunan, ada 5 sungai yang bebas banjir.

"Selain itu, merevitalisasi situ/danau/embung/waduk dikeruk dan diperlebar untuk meningkatkan kapasitas daya tampugnya untuk menampung air hujan dan air limpasan dari sungai terdekat, sekaligus sebagai cadangan air baku di musim kemarau," bebernya.

Lebih lanjut, selain revitalisasi sungai, Pemprov DKI Jakarta juga diminta untuk merevitalisasi drainase kota secara keseluruhan untuk menyelesaikan banjir lokal.

"Saluran harus diperbesar dimensinya sesuai dengan kelas jalan dan terhubung baik dan juga harus bebas dari kebel dan pipa agar tidak menyumbat saluran air," jelas Nirwono.

Khusus untuk kawasan pesisir Jakarta, perlu ada reforestasi pesisir utara untuk mengatasi banjir rob. Kawasan permukiman yang terendam parah bisa direforestasi menjadi hutan mangrobve kembali atau hutan pantai sebagai benteng alami pesisir pantai.

"Dan juga mempercepat pembangunan jaringan perpipaan air bersih ke seluruh wilayah Jakarta 100% sehingga dapat mulai menerapkan zona larangan penghambilan air tanah, agar tidak terjadi penurunan muka tanah secara cepat," pungkasnya. (Far/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik