Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Pulo Mas Jaya telah melaksanakan topping off ceremony di kawasan Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pulomas Tower yang terletak di Jalan Kayu Putih Raya ini akan menjadi bangunan yang memiliki konsep modern dan ramah lingkungan.
Pulomas Tower langsung menghadap ke area hijau seluas 35 hektare yang memberikan oase di pusat kota area Jakarta Timur dan berbatasan langsung dengan Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
“Pulomas Tower ini didesain untuk menciptakan ekosistem kehidupan yang saling terhubung, memberikan kenyamanan, kemudahan akses, dan kualitas hidup yang lebih baik," ucap Direktur Utama PT Pulo Mas Jaya, Robby Ferliansyah, Sabtu (21/12).
Pulomas Tower, sambungnya, berada pada Kawasan TOD (Transit Oriented Development) dan memiliki 17 Lantai dan 3 Basement. Terdiri dari 3 Lantai Commercial, 6 Lantai Fasilitas Kesehatan yg terkoneksi dengan RSKB Columbia Asia, 7 Lantai Serviced Apartement dengan Unit Serviced Apartement sebanyak 182 Unit yg terdiri dari Junior Suite, Couple Suite dan Family Suite.
"Kami percaya bahwa gedung ini akan menjadi pusat aktivitas yang berkontribusi pada pengembangan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan ini," tandasnya.
Sebagai informasi, Pulomas Tower juga memiliki fasilitas unggulan, seperti integrasi langsung dengan Rumah Sakit, konektivitas strategis dengan jaringan LRT, area komersial yang dinamis, serta hunian apartemen modern. Keunggulan ini menjadikan Pulomas Tower sebagai solusi terpadu untuk kebutuhan hidup, kesehatan, dan gaya hidup masyarakat urban. (J-3)9
Pembangunan Jakarta bisa dilakukan kalau semua pihak bersama-sama memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
KAWASAN Pelabuhan Labuan Bajo kian bersolek. Wilayah tersebut kini mulai mengubah rupanya menjadi salah satu destinasi wisata.
Camat dan lurah diminta untuk memetakan titik-titik prioritas yang dapat dijadikan lokasi pelaksanaan program padat karya.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved