Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Identifikasi Visual Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Bekasi di RS Polri Tak Bisa Dilakukan

Ficky Ramadhan
02/11/2024 16:22
Identifikasi Visual Jenazah Korban Kebakaran Pabrik Bekasi di RS Polri Tak Bisa Dilakukan
Foto udara saat kebakaran melanda pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Pondok Ungu, Medan Satria, Bekasi.(Dok. Antara)

RUMAH Sakit Polri Kramat Jati (RS Polri) menerima 11 kantong jenazah dan 1 kotak body part korban kebakaran pabrik pakan ternak di Jalan Kali Abang Tengah, Medan Satria, Kota Bekasi.

Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan kondisi jenazah tersebut tidak bisa diidentifikasi secara visual.

"Saya tidak bisa membuka secara detail, yang jelas kondisi korban saat ini tidak bisa kita lagi identifikasi secara visual. Dan kita membutuhkan metode-metode yang bersifat ilmiah, sehingga kita mengecilkan kemungkinan kesalahan," kata Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (2/11).

Fauzi mengatakan salah satu metode identifikasi yang akan digunakan adalah dengan sampel DNA. Dia menyebut jumlah laporan kehilangan yang diterima sebanyak sembilan orang.

"Jadi yang pertama, sampai saat ini Rumah Sakit Polri telah menerima sebelas kantong jenazah dan satu buah wadah kotak yang berisi body part. Jumlah korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sebanyak sembilan orang. Dengan kondisi korban yang terbakar, pemeriksaan DNA merupakan metode yang kemungkinan menjadi pilihan utama," ujarnya.

"Untuk mengungkap identitas para korban, di mana sampel DNA yang terkumpul sebanyak 23 buah sampel DNA post mortem yang kita ambil dari 11 kantong jenazah dan satu buah wadah kotak berisi body part. Kemudian kita ambil juga 12 sampel DNA pembanding ante mortem dari sembilan keluarga yang melaporkan," sambungnya.

Sejauh ini, kata Fauzi, belum ada lagi laporan penemuan kantong jenazah di lokasi kebakaran. Dia mengatakan pihaknya masih menunggu pihak keluarga yang ingin menyerahkan data ante mortem tambahan untuk keperluan identifikasi.

"Tim post mortem memonitor perkembangan TKP untuk mengantisipasi jika ada penambahan jumlah korban yang akan dikirimkan ke rumah sakit. Sedangkan tim ante mortem melakukan pendalaman data ante mortem dari keluarga korban termasuk tadi pagi kita menerima sampel direct DNA yang dibawa oleh keluarga korban," ucapnya.

Lebih lanjut, Fauzi belum bisa memastikan berapa waktu yang dibutuhkan untuk proses identifikasi. Dia menuturkan pihaknya akan mengutamakan ketepatan dibanding kecepatan.

"Sekali lagi untuk masa operasi DVI tentu saja kita inginnya cepat-cepat ya, namun tentu saja kita tidak boleh mengesampingkan ketepatan. Jadi yang kita lakukan adalah semaksimal mungkin sehingga waktunya belum tahu sampai kapan," jelasnya.

"Sehingga terus saja kita meminta kesabaran dari para pihak, terutama keluarganya untuk bersabar," tambahnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya