Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH menargetkan dua koridor MRT yakni selatan-utara (Lebak Bulus-Kota) dan timur-barat (Balaraja-Cikarang) dapat mengangkut hingga 1,5 juta penumpang per hari.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, hal ini dapat dicapai dengan catatan setelah kedua koridor tersebut selesai dibangun dan dapat beroperasi secara keseluruhan.
"MRT ini saja didesain utara-selatan, barat-timur bisa mengakomodir 1,5 juta penumpang, jadi masing-masing 600 ribu sampai 800 ribu sehari," kata Suharso dalam peresmian video kampanye SDG's di Stasiun Bundaran HI, Kamis (12/9).
Dengan hadirnya angkutan umum, Suharso memastikan akan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan serta berkontribusi pada pengurangan polusi udara.
Baca juga: Transportasi Publik Diharap Mampu Angkut 3,4 Juta Penumpang
"Luar biasa akan terjadi perubahan. Dan itu artinya kita menyumbangkan cara hidup yang sustainable style. Ini adalah action, action yang paling sederhana dimulai dari diri kita," imbuhnya.
Rute Lebak Bulus-Bundaran HI akan memiliki panjang rute 27,8 km. Sementara untuk Balaraja-Cikarang memiliki panjang rute 84,5 km.
Suharso menjelaskan, angka tersebut masih kecil bila dibandingkan dengan jumlah pergerakan kendaraan bermotor di DKI yang mencapai 20 juta dan diestimasi akan meningkat menjadi 30 juta saat 2045 mendatang.
Baca juga: Heru Budi Menargetkan 400 Bus Transjakarta Bertenaga Listrik hingga Tahun 2025
"Tapi kan pemerintah membangun terus. Ada LRT Jabodebek, ada TransJakarta, ada KRL. Jadi kita targetkan moda share angkutan umum nantinya bisa 60%-70%," ujarnya.
Terbagi Beberapa Fase
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan rute timur-barat akan dibagi beberapa fase dan tahap untuk pembangunannya karena rutenya yang panjang serta lintas provinsi.
MRT timur-barat Fase 1 Stage 1 akan memiliki panjang 24 km dari Tomang-Medan Satria. Setelahnya, PT MRT Jakarta akan kembali melanjutkan pembangunan sepanjang 9 km dari Tomang ke Kembangan. Tahap ini akan melengkapi 33 km rute MRT timur-barat di wilayah DKI Jakarta.
"Rencananya MRT Jakarta Fase 1 Stage 1 Tomang-Medan Satria akan groundbreaking pada Agustus 2024," ujarnya.
Saat ini rata-rata penumpang MRT Jakarta mencapai 95 ribu hingga 120 ribu orang per hari.
Di sisi lain, Tuhiyat gencar menggandeng berbagai pihak untuk terus meningkatkan jumlah penumpang MRT Jakarta dengan berfokus pada angkutan pertama (first mile) dan terakhir (last mile) menuju tujuan masyarakat.
"Kami bekerja sama dengan berbagai jenis moda dan perusahaan, dengan TransJakarta, dengan angkutan online dan macam-macam untuk menjemput penumpang dari titik terdekat menuju stasiun terdekat," tuturnya.
(Z-9)
Penutupan JPO BI dimulai pada 4 September 2020.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan mulai 4-20 September ini, akan dilakukan pembongkaran JPO Bank Indonesia
Pada rute ini di antara lintasan Paket Kontrak 201 tersebut akan dibangun dua stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.
Desain fisik kedua halte pengganti tersebut akan dibangun seperti halte permanen, dan sesuai dengan standar pelayanan minimum untuk Halte Trans-Jakarta.
Salah satu penyebabnya karena pandemi covid-19 yang tengah melanda menyebabkan risiko tinggi terhadap keseluruhan proyek Fase 2 MRT Jakarta.
Dalam proses ini, PT MRT Jakarta mendapatkan pendampingan dari Kejaksaan Agung dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusulkan kawasan Glodok sebagai depo MRT. Usulan itu ia sampaikan meningat sampai saat ini lokasi depo kedua belum ditentukan.
Lahan reklamasi yang akan dimanfaatkan sebagai depo sudah siap, namun, perlu ada perbaikan tanah dan persiapan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved