Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOMISI VIII DPR RI mendorong pemerintah segera menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Akibat kebakaran ini, dua orang meninggal dunia dan puluhan orang terluka.
“Duka yang mendalam kami ucapkan kepada para korban meninggal, korban luka dan semua warga korban kebakaran. Semoga arwah para korban meninggal dapat diterima di sisi Allah SWT,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriani Gantian dalam keterangan persnya, Sabtu (26/8/2023).
Seperti diketahui, kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Jahe, Gang Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakpus, Rabu (28/8) malam. Akibatnya sebanyak 196 kepala keluarga atau sekitar 600 jiwa di empat RT terdampak kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Melanda di Jakut, Satu Keluarga Meninggal Dunia
Selain dua orang meninggal, kebakaran menyebabkan 20 warga terluka. Si jago merah pun menghanguskan lebih dari 150 rumah dan menyebabkan 274 warga mengungsi.
Bukan Tanggung Jawab Moral, Tapi Tanggung Jawab Kemanusiaan
"Ini bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga tanggung jawab kemanusiaan yang harus dipenuhi dengan penuh dedikasi dan rasa empati," ucap Selly.
Saat ini tempat pengungsian para korban kebakaran dipusatkan di halaman Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat. Warga juga diizinkan beristirahat di Masjid Al Fauz yang lokasinya tepat berada di sisi halaman kantor Wali Kota Jakpus.
Baca juga: Gudang Ekspedisi di Kalideres Terbakar, Enam Orang Terluka
Selly mengungkapkan, diperlukan kerja sama semua stakeholder untuk membantu para korban kebakaran. "Bantuan sandang dan pangan harus menjadi prioritas. Pastikan kerja sama yang apik dalam memberikan bantuan agar diterima warga yang terdampak, termasuk masker apalagi saat ini Jakarta tengah dikepung polusi udara," tuturnya.
Lebih lanjut, Selly mengatakan korban kebakaran juga membutuhkan dukungan dan perhatian untuk melawati masa-masa sulit. Mengingat para korban kehilangan tempat tinggal, harta benda dan trauma psikis yang diakibatkan bencana tersebut.
"Bantuan yang diberikan oleh Pemerintah haruslah layak dan mencakup kebutuhan dasar warga yang terdampak. Termasuk juga kebutuhan khusus untuk bayi, anak, lansia, ibu hamil/menyusui, dan lansia,” ucap Selly.
Baca juga: Gudang Ekspedisi di Kalideres Terbakar, Enam Orang Terluka
“Perlu diberikan juga dukungan konseling untuk membantu warga mengatasi stres dan trauma akibat kebakaran," lanjut legislator dari Dapil Jawa Barat VIII ini.
Menurut Selly, warga membutuhkan dukungan moral karena peroses pemulihan mereka hingga kembali ke kehidupan normal tidak akan sebentar.
"Walaupun proses pemulihan akan membutuhkan waktu yang lama dan tantangan yang berat, dukungan dan kepedulian menjadi kekuatan yang mampu mengatasi kesulitan ini dan membantu korban kebakaran membangun kembali hidup mereka," ucap Selly.
Terkait lokasi pengungsian para korban kebakaran, Selly mengingatkan agar disiapkan sesuai standar kemanusiaan yang layak.
"Tempat penampungan sementara harus aman, nyaman, dan memadai, sehingga warga yang terdampak tidak merasa terlantar," imbaunya.
Baca juga: Dua Lansia Tewas dalam Bencana Kebakaran di Petojo, Jakarta Pusat
Kebakaran pun mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para korban. Selly menilai, bantuan dari Pemerintah dapat meringankan beban mereka.
"Berikan bantuan sosial bagi korban yang terdampak untuk kembali memulai hidup mereka. Negara harus hadir dalam setiap kesulitan masyarakat, terkhusus yang terdampak bencana," tegasnya.
Di sisi lain, Selly mengingatkan pentingnya aksi tanggap yang efektif terhadap korban kebakaran.
"Dengan tindakan yang lebih tanggap, Pemerintah dapat memastikan bahwa Indonesia tetap teguh dalam menghadapi tantangan bencana dan memberikan contoh kepada dunia tentang bagaimana Pemerintah yang peduli dapat memberikan perlindungan dan harapan bagi warga negaranya," tutup Selly. (RO/S-4)
KEBAKARAN melanda tiga petak rumah dan satu lapak rongsok di Gang Kancil I, Lenteng Agung, Jagakarsa, pada Minggu (27/7)
Ada 22 kepala keluarga (KK) dan 69 jiwa yang dapat diselamatkan dari kejadian kebakaran itu.
Selain dikakukan identifikasi terhadap korban, juga dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya kelima korban saat kebakaran terjadi.
Meluasnya kebakaran di lahan gambut di Desa Gambut Jaya tersebut, lantaran sulitnya pekerjaan pemadaman di lahan gambut yang kubahnya mencapai kedalaman 15 meter.
DINAS Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat sebanyak 951 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal 1 Januari 2025 hingga 20 Juli 2025.
Tingginya angka kebakaran juga menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak mengabaikan faktor-faktor pemicu yang kerap dianggap sepele.
Prima menyebut, tingkat kerusakan yang parah membuat proses identifikasi menjadi sulit karena jaringan tubuh, termasuk sidik jari, hangus terbakar dan tidak dapat digunakan.
Beberapa warga panik dan nekat melompat dari lantai dua dalam peristiwa kebakaran di Tebet, Jakarta Selatan
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengungkapkan, orang tua korban tak sempat membawa anaknya saat menyelamatkan diri.
Empat orang tewas dalam sebuah kebakaran yang melanda tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7) pagi. Seluruhnya adalah anak-anak.
PEMKOT Padang melalui Dinas Sosial setempat langsung bergerak cepat untuk menyerahkan bantuan kebutuhan dasar untuk enam Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Lubuk Begalung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved