Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERDASARKAN hasil tes terhadap 180 ibu hamil pengidap HIV di Jakarta diketahui sembilan bayi yang lahir mengidap positif HIV. Data ini dicatat Dinas Kesehatan DKI Jakarta per Maret 2023.
“Hasil tes terhadap ibu-ibu hamil itu, terdapat sembilan bayi ditemukan terinfeksi HIV,” Kepala Sub Koordinator Bagian Kesehatan Biro Kesos Sekda DKI, Mariana, dalam pemaparannya terkait HIV/AIDS pada anak di Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Mariana melanjutkan 180 ibu hamil pengidap HIV di Jakarta kini telah rutin mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV).
Baca juga : 50 Persen Pasien HIV di Jakarta Belum Rutin Minum Obat ARV
“Dari 237 ibu hamil dengan HIV, maka ada 180 di antaranya sudah mendapatkan pengobatan ARV,” kata
Baca juga : Daftar Mitos dan Fakta Terkait Penyakit Menular Seksual
Saat ini, jelasnya, terdapat sebanyak 202 fasilitas pengecekan HIV/AIDS dan 140 fasilitas perawatan dukungan serta pengobatan yang tersebar di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta, dan rumah tahanan (rutan) di DKI Jakarta.
Pemprov DKI mendorong masyarakat agar melakukan skrining HIV, khususnya bagi ibu hamil. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tidak mendiskriminasi anak dengan HIV.
“Diperlukan pendukung isu anak yang hidup dengan HIV supaya mereka tidak mendapat diskriminasi,” ujar Mariana.
Untuk diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 79.628 orang terjangkit HIV di Ibu Kota per Maret 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 72.422 orang telah mendapatkan pengobatan ARV. Namun, belum seluruhnya mengonsumsi obat secara rutin.(Z-8)
Diinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penderita HIV di Ibu Kota per Maret 2023 mencapai 79.628 jiwa. Belum seluruhnya mengonsumsi obat secara rutin.
Klien HIV yang rutin menjalani pengobatan antiretroviral tidak memiliki potensi lebih tinggi untuk terkena Covid-19.
"Bagaimana retensi pengobatan ARV yang rendah. Ini menjadi tantangan besar lain masih menjadi perhatian,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved