Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Cepat Respon Masyarakat Tingkatkan Percepatan Penyelesaian Keluhan Warga DKI

Bayu Anggoro
09/6/2023 19:30
Cepat Respon Masyarakat Tingkatkan Percepatan Penyelesaian Keluhan Warga DKI
Rapat koordinasi di Jakarta Smart City yang berupaya mempercepat layanan keluhan masyarakat.(DOK/JAKARTA SMART CITY)

RERATA penyelesaian keluhan masyarakat Jakarta lewat 13 kanal
pengaduan Cepat Respon Masyarakat (CRM) terus meningkat. Peningkatan
kinerja tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk membangun kepercayaan, akuntabilitas, dan transparansi dengan masyarakat.

Kepala Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha, mengatakan, pada 2023
ini, peningkatan percepatan waktu penyelesaian keluhan masyarakat di CRM mencapai 76 jam. Dari rerata waktu penyelesaian pada 2022 sebanyak 201 jam dan kini menjadi 125 jam.

Untuk pengembangan literasi digital, Jakarta Smart City juga giat melaksanakan berbagai program, baik secara daring maupun luring, seperti JSC Goes to School, JSC Lab, dan Data Science Trainee.

Ketiga program tersebut bertujuan untuk terus meningkatkan literasi
digital warga Jakarta serta mencetak anak muda yang dapat memecahkan masalah (problem solving) dengan memanfaatkan data. Selain itu, Jakarta Smart City pun terus mengembangkan super aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

Pada 2022, menurut Yudhistira, JAKI telah diakses 144 juta view serta 5 juta pengguna. "Kami pun berencana segera merilis Jakarta Kini generasi ketiga menjelang Hari Jadi DKI Jakarta ke-496, Juni ini. Versi terbaru ini akan akan makin mudah digunakan, bahkan sudah bisa dimanfaatkan warga non-Jakarta."

Peningkatan layanan terutama dalam perubahan di sisi User Interface (UI)). Sebab, spiritnya layanan ini meningkat sebagai layanan
inklusif untuk semua.

"Bagi kami di JSC, layanan smart city itu esensinya adalah people,
bagaimana kita kian memudahkan masyarakat," katanya dalam keterangan pers, Jumat (9/6).

Yudhis mengungkapkan, kerangka kerja inti JSC adalah innovative city for happines. Bagaimana caranya teknologi berbasis mobile existing kian
memudahkan masyarakat Jakarta dalam beraktivitas, sehingga perubahan
proses bisnis di dalamnya efektif meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan
masyarakat.


Kolaborator


Di samping itu, lanjutnya, kerangka lain adalah mampu menciptakan peran
pemerintah sebagai kolaborator, dalam partisipasi pengelolaan kota yang
melibatkani lima ko-kreator, yaitu warga, akademisi, media massa,
industri/bisnis/investor, serta pemerintah lainnya.

"Sister city Jakarta seperti Berlin di Jerman tak mau menyebut dirinya sebagai kota cerdas, tapi kota bertumbuh. Artinya bisa agile, berkembang cepat mengikuti kebutuhan dan perubahan masyarakat, sehingga masyarakat happy dengan layanan pemerintahnya," katanya.

Selain Jakarta Kini 3.0, Yudhis mengungkapkan, pada tahun ini akan
membuka Jakarta Future City Hub di Gedung JB Tower yang berjarak 100
meter dari kantor JSC. Kelak, akan ada ruang kolaborasi antara problem
owners dan problem solvers di Jakarta, guna menyelesaikan bersama masalah kota.

Jakarta Future City Hub juga akan menjadi ruang berbagi data, termasuk
mengajak kerjasama kepada media massa, untuk dapat menggunakan fasilitas di dalamnya serta berbagai event digital di Jakarta.

Future City Hub akan menjadi ruang inovasi untuk melihat Jakarta kini
dan Jakarta masa depan sebagai kota global.

Jakarta Smart City merupakan  Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta.

Jakarta Smart City memiliki empat prinsip utama, yaitu Mobile First, System and Data Tech, Digital Xperience, serta Smart Collaboration. Prinsip tersebut menjadi kredo Jakarta Smart City dalam mengembangkan produk dan layanan serta mewujudkan ekosistem kota pintar 4.0 (smart city 4.0 ecosystem), untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan kebahagiaan warga Jakarta. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya