Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WARGA terus melanjutkan protes atas penutupan putaran balik atau U-turn di Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun menunda rencana penutupan U-turn tersebut.
Sebelumnya, pembongkaran U-turn di lokasi itu bukan yang pertama kali dilakukan. Saat pertama kali dilakukan penutupan U-turn pada Maret lalu, warga sudah melayangkan protes. Akibatnya, penutupan U-turn dengan beton separator dibongkar Dishub DKI.
"Jadi yang di Antasari, mengingat ada penolakan dari warga, kami tidak laksanakan terlebih dahulu," ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota, Rabu (24/5).
Setelah menunda penutupan U-turn di titik itu, Syafrin kini mengevaluasi kondisi lalu lintas di Jalan Antasari hingga ke jaringan Jalan TB Simatupang. Menurut dia, awalnya penutupan U-turn itu dilakukan untuk mengurangi antrian kendaraan yang keluar dari jalan tol Depok-Antasari (Desari) di pagi hari.
Baca juga: Diprotes Buat Macet, Penutupan U-turn Dibongkar Dinas Perhubungan DKI Jakarta
"Karena kan kita pahami, dengan adanya tol Desari, pada pagi hari, itu yang dari tol langsung numpuk di depan Simpang Antasari. Ini akan kita kaji apa yang bisa dilakukan sehingga antrean di sana bisa kita minimalisir," tuturnya.
Sementara itu, ia tidak mungkin melakukan contra flow di Jalan Layang Non Tol Antasari untuk menuju Blok M di pagi hari karena jalan layang tersebut kondisinya hanya memiliki empat lajur dengan masing-masing dua lajur untuk kedua arah.
Baca juga: DPRD DKI Minta Penutupan U-turn Dikaji Ulang
"Tidak mungkin untuk dibuat contra flow karena kita juga harus mempertimbangkan pergerakan volume lalu lintasnya," jelas Syafrin.
Di sisi lain, ia tetap menjalankan uji coba penutupan U-turn di lokasi lain seperti di wilayah Jakarta Utara. Uji coba tersebut akan tetap dibarengi evaluasi guna mendapatkan strategi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan.
"Iya kita terus lakukan penutupan. Kemudian ada evaluasi secara jaringan kira-kira mana yang dampak dari penutupan itu antreannya masih tinggi. Memang dari sisi mobilitas msyarakat masih panjang tapi dari sisi antrian jadi lebih pendek," tukasnya. (Z-10)
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Bina Marga untuk menertibkan seluruh pembangunan atau proyek galian yang menyebabkan kemacetan di Jakarta.
Deddy menjelaskan bahwa tarif untuk kendaraan yang melintas di jalan yang terpasang ERP seperti di beberapa negara maju, jauh lebih mahal dibandingkan lewat jalan tol.
Polda Metro Jaya mengungkap kemacetan parah yang terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (28/5) disebabkan oleh tingginya volume kendaraan.
Integrasi jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai merupakan solusi strategis untuk mengurai kemacetan di kawasan pusat distribusi logistik nasional tersebut.
Kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
Dampak negatif itu mulai dari kemacetan parah, polusi udara, hingga kecelakaan lalu lintas,
DINAS Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024.
Syafrin menjelaskan, layanan ke Kepulauan Seribu ada dua pola, yakni melalui kapal rakyat yang dikelola masing-masing pemilik rakyat dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Pembangunan Jalan Tol Harbour Road II stage 2B di Jalan RE Martadinata dan Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara, mulai 14 September 2024-30 Desember 2026.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas sehubungan kunjungan Paus Fransiscus.
DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik mulai pukul 07.00-10.00 WIB selama kirab bendera pusaka yang akan digelar Sabtu (10/8).
Ada operator Jak Lingko yang hanya memilki lima KP, tetapi ingin cepat mencapai angka 20 KP, sengaja memalsukan 15 lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved