Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMPROV DKI Jakarta bersama Kementerian Kesehatan fokus menggencarkan upaya pencegahan stunting di Ibu Kota dengan target penurunan tingkat stunting dari 16% menjadi 5%.
Salah satu upayanya adalah memenuhi gizi pada ibu hamil. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa stunting pada balita juga dapat disebabkan gizi ibu yang tidak tercukupi saat proses mengandung.
Lalu, stunting juga terjadi karena orangtua kurang memahami pemberian makanan pendamping ASI yang baik pada anak usia 6-24 bulan.
"Kita sudah duduk dengan Pak Gubernur, bagaimana kita mengeksusi program ini, spesifik ke ibu-ibu, jangan sampai saat hamil dia anemia, kurang darah. Jangan sampai pas hamil dia kurang gizi," jelas Budi di Balai Kota DKI, Rabu (1/2).
Baca juga: Pencegahan Stunting Dimulai dari Masa Kehamilan
Budi menegaskan bahwa masalah stunting harus dicegah sedini mungkin. Perkembangan anak balita harus dipantau, serta gizi ibu hamil juga harus tercukupi.
"Jangan keburu sampai stunting karena, kalau sudah sampai stunting sudah telat. Saya bilang seperti kanker stadium 4-5, harusnya diidentifikasi stadium 1. Sebelum stunting, dicegah. Kalau sudah stunting, kesembuhannya rendah sekali," imbuhnya.
Baca juga: Stunting Akibat Kemiskinan Masih jadi Tugas Berat Pemerintah
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya berupaya mencegah stunting lewat berbagai program. Seperti, posyandu yang memiliki layanan pemeriksaan kesehatan jemput bola di tengah permukiman warga.
Adapun puskesmas sudah tersedia di hampir semua kelurahan dan terdapat puskesmas tingkat kecamatan. Fasilitas tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga untuk memeriksakan kesehatan.
"Saya imbau ibu-ibu yang hamil, tolong jangan malas. Konsisten untuk memeriksa kehamilannya ke puskesmas, ke posyandu. Kami dengan Kemenkes langsung bisa intervensi, jika ibu hamil kekurangan gizi," tegas Heru.(OL-11)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
UJI coba program Makan Bergizi Gratis segera dilakukan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Uji coba dilakukan di SDN Sirahcai, Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor.
Selain pemberian sumber protein hewani, kegiatan yang tidak kalah pentingnya ialah sesi edukasi bagi para kader dan orang tua mengenai pentingnya gizi, dan pola asuh untuk tumbuh kembanga anak.
Memasak di rumah mendatangkan banyak manfaat, antara lain menjaga kebersihan makanan, menjamin terpenuhinya asupan gizi, dan mempererat bonding dengan keluarga.
Indonesia masih mengalami beberapa masalah gizi, seperti kurangnya zat besi yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
Selain rasanya yang lezat, kacang mete kaya akan kandungan zat-zat gizi yang bermanfaat untuk ibu hamil dan menyusui.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved