Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pemkot Jakbar Targetkan Tingkat Stunting Turun di Bawah 14% Tahun Depan

Putri Anisa Yuliani
25/1/2023 18:47
Pemkot Jakbar Targetkan Tingkat Stunting Turun di Bawah 14% Tahun Depan
Ilustrasi - Stuting.(ANTARA)

WALI Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, menargetkan pihaknya dapat menurunkan tingkat stunting di wilayah Jakbar sesuai dengan target pemerintah pusat yakni di bawah 14%. Hal itu disampaikannya saat menghadiri puncak Hari Gizi Nasional di RPTRA Gajah Tunggal, Kembangan Utara, Jakbar hari ini. Hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 

"Kita bersama OPD pengampu terus berupaya agar dua tahun terakhir bisa menurunkan angka prevelansi stunting," kata Yani dalam keterangannya, Rabu (25/1). 

Baca juga: DKI Targetkan Konstruksi LRT Jakarta ke Manggarai Dimulai Tahun Ini

Ia pun menyampaikan upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevelansi stunting dengan intervensi spesifik yang dilakukan oleh jajaran Sudin Kesehatan Jakbar, yakni pencegahan dan perbaikan gizi. 

"Hari ini Menkes telah melaunching gerakan protein hewani mencegah stunting dengan nama program Isi Piringku. Artinya, bagaimana meningkatkan gizi kepada balita. Pencegahan dilakukan kepada balita dan ibu hamil," pungkas Yani. 

Sementara itu ia mengapresiasi peringatan HGN yang digelar di wilayahnya.

"Semoga ini menjadi inspirasi khususnya bagi ASN Pemkot Jakbar yang bertugas di bidang kesehatan," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, dalam sambutannya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah gencar melakukan pencegahan untuk menekan angka kasus stunting. Diungkapkan, hingga saat ini sebanyak 4,7 juta balita secara nasional mengalami stunting 

"Upaya pencegahan yang dilakukan dengan pemberian asupan gizi dan zat besi bagi ibu hamil. Untuk itu, ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan di puskesmas untuk mengetahui kondisi pertumbuhan si bayi di dalam kandungan," imbuhnya. 

Pihaknya juga meminta orang tua memberikan asupan gizi yang lengkap dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan sejak usia dini untuk mengetahui perkembangan kondisi panjang dan berat bayi.

"Jangan sampai terjadi anak mengalami stunting baru dibawa ke puskesmas untuk berobat," pesan Menkes. 

Lebih lanjut dikatakan, Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan sekitar 300 ribu alat timbangan bayi ke seluruh posyandu se Indonesia.

"Jadi, kami mengimbau warga rutin membawa bayi untuk ditimbang berat dan panjang di posyandu. Jika tidak naik berat badan, segera bawa ke puskesmas untuk diberikan asupan gizi tambahan," imbuhnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya