Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENJABAT (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono meminta Dinas Bina Marga DKI Jakarta mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di Provinsi DKI Jakarta, salah satunya untuk menyiagakan sejumlah peralatan dan Kendaraan Dinas Operasional (KDO) yang baru untuk mengatasi dampak dari cuaca ekstrem.
Heru menyerahkan peralatan dan KDO lapangan/khusus dalam rangka kesiapsiagaan Dinas Bina Marga dalam menghadapi cuaca ekstrem di Kantor/Workshop Unit Peralatan dan Perbekalan Bina Marga, Cakung-Cilincing, Kecamatan Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (4/1).
Baca juga: Dispendukcapil Kota Depok Kembali Layani Cetak e-KTP
"Dengan adanya penambahan sarana dan prasarana di Dinas Bina Marga, ada 15 item, termasuk juga mobil kendaraan angkut. Saya minta Kepala Dinas langsung bekerja, bergerak, terutama ke tempat-tempat yang memang lokasinya sudah harus diperbaiki. Langsung ke wilayah-wilayah dan langsung bekerja," kata Pj Gubernur Heru.
Heru mengungkapkan, pengadaan peralatan dan KDO tersebut dilakukan melalui e-katalog. Karena kondisinya masih baru, ia berpesan agar dilakukan perawatan secara rutin, sehingga dapat digunakan untuk melayani masyarakat dengan baik.
"Karena masih baru, kondisinya bagus. Saya titip untuk dirawat. Mudah-mudahan bermanfaat untuk pelayanan masyarakat," ujar Heru.
Sementara, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan kendaraan dan peralatan yang lama sudah tidak mampu lagi mendukung percepatan penanganan dampak cuaca ekstrem di DKI Jakarta.
Salah satu dampak cuaca ekstrem yaitu banjir. Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) penanganan mulai dari sebelum, saat, dan sesudah terjadi genangan.
“Tentunya, lebih cepat. Peralatan baru ini kan masih presisi, jadi cepat. Otomatis dengan peralatan baru ini, penanganan jadi lebih cepat,” tegas Hari.
Lebih lanjut, Hari menambahkan, peralatan dan KDO lapangan yang dibagikan kepada Dinas maupun Suku Dinas berasal dari APBD DKI Jakarta melalui proses e-katalog. Dengan e-katalog, pihaknya lebih mengutamakan membeli produk dalam negeri.
“Mengenai anggaran, menggunakan APBD, prosesnya melalui e-katalog. Jadi, kalau ada produk dalam negeri, kita beli. Kita fokusnya di situ. Kemudian, bila produk dalam negeri tidak ada, baru kita beli produk luar negeri,” pungkas Hari. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved