KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau agar warga di beberapa wilayah mewaspadai potensi pergerakan tanah yang bisa memicu tanah longsor.
Isnawa menyebut prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah, dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
Baca juga: Ini Langkah Jakarta Mengantisipasi Cuaca Ekstrem
"Menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di DKI Jakarta berada di Zona Menengah," jelasnya, Jumat (2/11).
Adapun wilayah yang berpotensi pergerakan tanah dan berada di Zona Menengah ialah Jakarta Selatan. Itu meliputi wilayah Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.
Kemudian, wilayah Jakarta Timur juga berpotensi, yang meliputi wilayah Kramatjati dan Pasar Rebo. Pada Zona Menengah, lanjut dia, dapat terjadi gerakan tanah, jika curah hujan di atas normal.
Baca juga: Jalur Puncak Terputus akibat Longsor Pascagempa Cianjur
Terutama, pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
"Untuk itu, kepada lurah, camat dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah saat curah hujan di atas normal," tutur Isnawa.(OL-11)