Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Inilah Tiga Kinerja Anies yang Dinilai Kurang Memuaskan

Mohamad Farhan Zhuhri
21/10/2022 22:17
Inilah Tiga Kinerja Anies yang Dinilai Kurang Memuaskan
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta.(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

LEMBAGA Survei Indonesia (LSI) merilis terkait kinerja pemerintah provinsi DKI Jakarta. Beberapa bidang yang selalu dihadapi pemerintah setiap tahunnya dinilai ada yang memuaskan hingga tidak puas.

Direktur Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan terkait penyediaan sarana kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan dan menyedak akan sarana pendekatan merupakan bidang yang mendapatkan penilaian baik dari masyarakat.

“Adapun 3 bidang yang paling rendah yakni mengatasi kemacetan 42% menyatakan sudah baik, ini masih menjadi PR bagi pemerintah,” ujarnya di diskusi dan survey di Youtube LSI, Jumat (21/10).

Kendati demikian, Djayadi mengatakan selama 3 tahun terakhir bahwa Jakarta tidak lagi masuk ke daftar 10 kota termacet di dunia. “Tapi soal kemacetan ini mulai terlihat lagi pasca pandemi usai,” ujarnya.

Selain itu persoalan program pemberantasan korupsi hanya 47% cukup puas. Sedangkan program pengurangan penduduk miskin mendapati 51% masyarakat puas.

Baca juga: Soal Renovasi Masjid JIC, DKI Bahas Tambahan Anggaran

“Mayoritas menilai positif di hampir setiap bidang, kecuali dalam mengatasi kemacetan, pemberantasan korupsi, dan mengurangi jumlah penduduk miskin,” ujarnya.

Sebelumnya, Djayadi juga menjelaskan berbagai kondisi umum di Jakarta yang dinilai umumnya positif oleh warga DKI Jakarta. Saat ini mayoritas menilai kondisi pelaksanaan pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta sangat baik-baik.

“Saat ini lebih banyak yang menilai kondisi politik sangat baik/baik. Saat ini kebanyakan menilai ekonomi "sedang", sementara yang menilai baik sangat baik lebih banyak daripada yang menilai buruk/sangat buru,” ujarnya.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kondisi ekonomi rumah tangga saat ini kebanyakan dinilai "tidak ada perubahan", sementara yang menilai lebih baik/ jauh lebih baik lebih banyak dibandingkan yang menilai lebih buruk/jauh lebih buruk.

“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kondisi ekonomi saat ini kebanyakan dinilai "tidak ada perubahan", sementara yang menilai lebih baik/ jauh lebih baik lebih banyak dibandingkan yang menilai lebih buruk/jauh lebih buruk,” pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya