Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WABAH penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang mengancam membuat penjual hewan kurban waswas. Salah satu penjual hewan kurban, Kustirah merasakan hal demikian.
Kustirah yang menjual hewan kurban di Jalan Lebak Bulus I, Jakarta Selatan itu mengaku harus selektif dalam membeli hewan kurban. Ia dan suaminya harus berangkat ke Pemalang, Jawa Tengah tempat peternak sapi. Di sana ia memastikan sapi dan kambing yang akan dijual nantinya dalam kondisi sehat dan terbebas dari penyakit.
Baca juga: Polisi Tangkap Penabrak Sopir Travel Hingga Tewas di Jaksel
"Di sana dicek sama petugas dari Dinas Kesehatan Pemalang. Ada dokumennya terbebas dari penyakit. Setelah itu baru bisa dibawa ke Jakarta untuk dijual kembali," kata perempuan berusia 49 tahun itu, Sabtu (2/7).
Setibanya di Jakarta, petugas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali melakukan inspeksi terhadap sapi yang baru tiba. Petugas memeriksa dokumen hewan tersebut dan mengecek kesehatan mulai dari gigi dan mulut. Setelah itu petugas kembali menerbitkan dokumen yang berisi kapan dilakukan pengecekan dan kondisi hewan.
"Petugas langsung datang ke sini. Dicek kembali sapi-sapinya. Terus diberi kode gitu kalau sudah dicek dan ada surat juga hasil pengecekan oleh dinas," ujarnya sambil memperlihatkan dokumen.
Setelah dinyatakan sehat, Kustirah lalu menempatkan sapi tersebut di dalam tenda yang didirikan di sebidang tanah kosong. Ia dibantu oleh tiga orang pegawai untuk membantu memberi makan dan minum sapi dan kambing tersebut.
Ia menjual sapi dengan harga bervariasi dari harga Rp22 juta hingga Rp50 juta per ekornya. Sedangkan kambing dan domba dijual dengan harga Rp2,5 juta hingga Rp5 juta per ekornya.
Kustirah mengaku sejauh ini telah menjual puluhan sapi dan kambing untuk warga yang ingin berkurban. Nantinya sapi dan kambing akan dikirim ke alamat pembeli menjelang Hari Raya Iduladha.
"Kami antar sendiri, karena takutnya pembeli yang bawa sapinya malah kabur," ujarnya. (OL-6)
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah menjadi momen istimewa dan penuh makna bagi manajemen Lorin Hotel & Syariah Hotel Sentul.
Dalam rangka perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, Lorin Group Solo melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebanyak 8 ekor sapi dan 4 ekor kambing.
Program ini secara khusus menghadirkan kambing-kambing berpakaian lucu pada 8-10 Juni 2024, di Ethica Store Bandung.
Jumlah hewan kurban yang sakit sekitar 150 ekor dan 400 ekor lainnya belum cukup usianya
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), mengeluarkan peraturan dengan melarang para penjual hewan kurban untuk tidak berjualan di trotoar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved