Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Formula E Jadi Momentum Pertumbuhan Kendaraan Listrik

Insi Nantika Jelita
21/5/2022 18:45
Formula E Jadi Momentum Pertumbuhan Kendaraan Listrik
Sirkuit Formula e(MI/Ramdani)

BALAP mobil listrik Formula E yang digelar di Ancol, Jakarta pada Juni mendatang, menjadi momentum pengembangan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Tanah Air. 

Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) DI Yogyakarta Deendarlianto mengungkapkan, lewat ajang internasional tersebut, pemerintah dianggap serius dalam mengejar target net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat

"Hadirnya Formula E ini menjadi momentum awal pertumbuhan industri kendaraan listrik. Ini juga menunjukkan pemerintah concern terhadap pengurangan emisi," ujarnya saat dihubungi wartawan, Sabtu (21/5).

Ia juga menilai penyelenggaraan balap listrik itu akan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengurangan emisi dan mulai melirik penggunaan kendaraan listrik. 

"Pemerintah Indonesia juga berencana mulai 2040 mau setop penjualan kendaraan bensin dengan beralih ke kendaraan listrik," kata Deendarlianto.

Dari sisi ekonomi, jika ajang Formula E sukses diselenggarakan, diyakini dapat mendatangkan kepercayaan banyak investor asing untuk proyek EV, seperti pengembangan baterai mobil listrik. 

Baca juga : Ingat! Berwisata ke Ancol Masih Wajib Bermasker

"Kalau kita tidak menunjukkan concern soal itu, investor tidak akan masuk. Yang penting ada minatnya, momentumnya dibentuk lalu market berjalan," jelasnya. 

Investor, lanjut Deendarlianto, juga pasti melihat kepastian regulasi soal kendaraan listrik di Indonesia. Jangan sampai ada aturan yang berbelit dan berubah-ubah yang menurunkan minat investor. 

"Jika ada kejelasan regulasi, market sudah pasti masuk," ucapnya. 

Pemerintah juga diminta membangun infrastruktur kendaraan listrik yang lebih masif, seperti menghadirkan stasiun pengisian mobil listrik atau charging station di banyak kota. 

"Infrastruktur memang masih kurang Kalau baterainya habis charging di mana? Kan tidak banyak ya, palingan ada di kota besar. Ini harus diperhatikan juga," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya