Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
POLRES Pelabuhan Tanjung Priok berhasil mengungkap kasus pemalsuan dokumen yang dipasarkan melalui media sosial. Pengungkapan tersebut berdasarkan patroli siber pada 2 Maret 2022 dengan menemukan akun Facebook yang menawarkan dan melayani pembuatan dokumen atau surat-surat yang diduga palsu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan dokumen yang diduga dipalsukan yakni KTP, ijazah dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi, dan Surat Izin Mengemudi (SIM). Putu mengatakan pihaknya mengamankan seorang tersangka berinsial DF.
"Tim melakukan patroli cyber menemukan akun Facebook "DF" menawarkan dan melayani pembuatan dokumen surat-surat yang diduga palsu," kata Putu melalui keterangannya, Senin (28/3).
Setelah menemukan akun DF, penyidik melakukan penyelidikan dengan membuat surat KTP. Pelaku menerima dan disepakati sebuah KTP dengan biaya sebesar Rp400 ribu.
"Setelah pesanan sudah jadi dan ternyata benar bahwa KTP yang dibuat oleh pelaku berinisil DF diduga palsu," ujar Putu.
Baca juga: Polisi Tangkap Buronan Importir Pemalsuan Merek Pulpen di Jakut
Putu mengatakan pihaknya kembali memesan pembuatan KTP yang kedua pada Jumat (18/3), dan langsung dibayar sebesar Rp400 ribu. Keesokan harinya, polisi menangkap DF di Bogor, Jawa Barat.
"Sabtu, 19 Maret 2022 berhasil mengamankan seorang laki-laki bernama DF saat akan mengirim paket dokumen palsu di kantor kurir JNE Jalan Ciapus Raya, Bogor, Jawa Barat," kata Putu.
Dari hasil interogasi, barang berupa KTP diduga palsu tersebut dibuat sendiri di rumah kontrakan tersangka di Tamansari Ciapus Bogor. Penyidik juga menggeledah rumah tersangka dan menemukan alat pencetak dan dokumen diduga palsu dan uang dari hasil pembuatan jasa dokumen surat-surat palsu. Tersangka mengaku bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp14 juta dalam seminggu.
Atas kejadian tersebut, tersangka berikut barang bukti diamankan ke Polsek Kawasan Kali Baru guna proses lebih lanjut. Tersangka disangkakan dengan Pasal 263 ayat ke 1e KUHP tentang tindak pidana pemalsuan surat.
“Ancaman hukumannya dengan pidana penjara paling lama enam tahun,” pungkasnya.(OL-5)
Disdukcapil Kota Cirebon menargetkan seluruh pemilih pemula sudah mendapatkan KTP elektronik saat pilkada digelar 27 November
Menjelang Pilkada Serentak 2024, sekitar 53% atau 1.705.889 pemilih pemula di Indonesia telah melakukan perekaman data biometrik KTP-el.
Disdukcapil DKI Jakarta melakukan penyisiran ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman pad aremaja yang telah berusia 17 maupun akan berusia 17 pada April, pun melakukan pelayanan KTP-E keliling sejak Senin-Jumat
Sanan mengatakan, perekaman KTP-E massal yaitu Sabtu dan Minggu (3/2), baru 75 dari 1.057 wajib KTP-E yang berhasil melakukan perekaman.
Saat ini jumlah warga yang belum merekam e-KTP mayoritas merupakan warga wilayah Bekasi Timur sebanyak 5.680 orang.
Bekasi hanya menyisakan 14 suket yang belum bisa dicetak menjadi KTP-e lantaran ada kendala data ganda dan persoalan biometrik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved