Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembangunan 26 ribu titik sumur resapan dapat selesai pada akhir tahun 2021. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 20 ribu titik sumur resapan yang terbangun, sehingga tersisa sekitar 6 ribu sumur resapan lagi yang harus dibangun 3 minggu ke depan.
"InsyaAllah ditargetkan 26 ribu titik yang harus selesai di akhir tahun ini. Mudah-mudahan semuanya bisa sesuai dengan jadwal yang ditentukan," kata Riza saat ditemui di Hotel Sunlake, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, hari ini.
Baca juga: PPKM Level 3 Dihapus, Car Free Night di Jakarta Tetap Diberlakukan
Pembangunan sumur resapan ini merupakan salah satu program pencegahan genangan, memasuki musim penghujan di DKI Jakarta. Sumur resapan ini diklaim mampu menampung air hujan yang ada. Sebelum mengalir masuk ke sungai, kali, dan laut, air hujan ditampung dulu di sumur-sumur resapan untuk mengurangi genangan.
"Jadi sekali lagi, alhamdulillah seperti yang kita lihat di beberapa tempat, termasuk di Fatmawati yang tadinya hujan terjadi genangan, sejak adanya sumur resapan tidak ada lagi genangan," kata Riza.
Begitu juga dengan Lebak Bulus, Karanganyar, dan beberapa titik lainnya. Dengan adanya sumur resapan tersebut, diharapkan dapat menghilangkan genangan-genangan dan banjir yang ada di titik-titik tersebut. (OL-4)
Ahli hidrogeologi dari Masyarakat Air Indonesia (MAI) Fatchy Muhammad mengatakan sumur resapan bisa dibagi dua kepada pemerintah dan masyarakat kelas menengah atas
Anggaran difokuskan pada pengerukan waduk dan naturalisasi."Ya cukup sulit kalau tidak ada dananya," tandasnya.
Pembangunan sumur resapan di bawah koordinasi Dinas SDA tersebar di lima sudin. Jika diakumulasikan total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp100 miliar.
Teknik bangunan dengan kedalaman tertentu yang berfungsi menampung air hujan dinilai sangat efektif untuk konservasi tanah sekaligus menanggulangi banjir.
Jumlah drainase vertikal yang telah dikerjakan sejak awal Januari 2020 itu sudah melebihi setengah dari target pembangunan drainase vertikal di Jakarta Pusat.
Rencananya, Pemprov DKI sampai dengan tahun 2022 akan terus berupaya terkait pencegahan pengendalian penanggulangan banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved