Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BERDASARKAN data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun 2021, sekitar 7% warga di Jakarta diidentifikasi masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Menurut Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, sebanyak 49.352 KK di wilayah Jakarta Utara juga masih belum memiliki sanitasi yang baik alias masih melakukan BAB sembarangan (BABS).
"Jumlah KK di Jakarta Utara ada 589.037. Sedangkan jumlah KK yang masih BABS atau open defecation (OD) 49.352 KK. Jika dipresentasekan ada sekitar 8,37% KK yang masih OD. KK ini tersebar di 30 kelurahan," kata Ali saat dikonfirmasi Media Indonesia, Selasa (28/9).
"Hanya 1 kelurahan di Jakarta Utara yang sudah BAB di tempatnya yakni Kelurahan Kelapa Gading Timur," lanjutnya.
Baca juga : Besok, Pasar Mayestik dan Blok M Square Uji Coba Terapkan PeduliLindungi
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta melakukan program revitalisasi tanki septik guna membantu warga yang masih BABS. Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta dan berkolaborasi dengan PD PAL Jaya terus melaksanakan program Revitalisasi Tangki Septik rumah tangga. Untuk optimalisasi dan percepatan, Pemprov DKI Jakarta memberikan bantuan prasarana pengelolaan limbah domestik melalui program subsidi revitalisasi tangki septik sejak 2020 hingga 2022.
Estimasi nilai pekerjaan untuk menyediakan dan memasang tangki septik di rumah warga adalah sebesar Rp 10 juta per Kepala Keluarga (KK) dalam 1 (satu) rumah yang lebih dari 90% nya ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta melalui subsidi, sisanya dibayarkan warga ke PD PAL Jaya. Target revitalisasi adalah mengganti atau memasang tangki septik lebih dari 5000 titik hingga akhir 2022. (OL-2)
Pengusaha muda Victor Herryanto secara resmi mengembalikan formulir pencalonan sebagai Calon Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta Utara periode 2025–2028.
Jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi.
Pramono menginstruksikan agar penanganan pasca kebakaran dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Seluruh warga di lokasi pengungsian mendapat perhatian petugas, baik itu kebutuhan makan, minum, hingga perlengkapan natura.
Diharapkan ada kepedulian dari pemerintah serta pihak swasta terhadap nasib korban yang harus kehilangan tempat tinggal
Butuh waktu hampir 12 jam untuk memadamkan api saat kebakaran melanda ratusan rumah di kawasan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved