Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Antispasi Banjir, Pemkot Jaktim Gencar Mengeruk Waduk dan Saluran

Putri Anisa Yuliani
12/9/2021 13:15
Antispasi Banjir, Pemkot Jaktim Gencar Mengeruk Waduk dan Saluran
Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengoperasikan alat berat untuk mengeruk endapan lumpur di Waduk Ria Rio, Jakarta.(ANTARA/Dhemas Reviyanto )

WALI Kota Jakarta Timur, M. Anwar, meminta agar jajaran Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur dan lurah hingga camat bersiap untuk mengantisipasi bencana banjir di musim hujan yang akan datang.

Contohnya dengan melakukan pengerukan waduk, saluran, dan sungai. Salah satu waduk yang akan dikeruk adalah Waduk Selirang.

Baca juga: DVI Polri Identifikasi Dua Korban Kebakaran LP Tangerang

“Waduk ini akan kita akan fungsikan kembali dan akan dilakukan normalisasi dengan melakukan pengerukan,” kata Anwar, Minggu (12/9).

Wali Kota menyebutkan, pengerukan waduk – waduk di hulu merupakan salah satu prioritas dan untuk dinormalisasikan untuk menampung air dan mengatur debit air agar tidak serentak mengalir ke area hilir. Ini dilakukan untuk menghindari debit air saat curah hujan tinggi yang tidak tertampung.

“Kita upayakan normalisasi semua waduk, kali dan sungai termasuk juga saluran Phb (penghubung), saluran makro dan juga pembuatan sumur-sumur resapan,” lanjutnya.

Selanjutnya, ujar Anwar, pihaknya akan berkoordinasi dengan Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Timur untuk pengerukan menggunakan alat berat, mengingat pengerukan ini sudah menjadi permintaan dari warga pada tahun 2020. Ia menargetkan, pengerjaan langsung dikerjakan secepatnya karena pada September – Desember merupakan musim hujan.

“Kedepannya segera kita turunkan alat berat untuk melakukan pengerukan, karena warga minta pengerukan secepatnya, dikarenakan ketika terjadi hujan deras sering terjadi banjir di daerah sini, genangan bisa sampai 30 sentimeter,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Pasar Rebo, Mujiono, mengatakan, ketika hujan deras turun timbul genangan dan butuh 1-1,5 jam setelahnya surut. Pihaknya pun berupaya untuk meminimalisir genangan dengan normalisasi Waduk Surilang.

“Tapi dalam pelaksanaan normalisasi waduk di lapangan terkendala dengan jalan yang cukup sempit, sehingga menyulitkan alat berat untuk masuk,” kata Mujiono.

Dari kendala tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan warga setempat yang akhirnya memberikan akses sementara agar alat berat bisa masuk. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya