Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PUSAT perbelanjaan atau mal menjadi salah satu sektor yang dibatasi ketat saat pemberlakuan PPKM Darurat pada 2-20 Juli. Selama PPKM Darurat, pemerintah pusat meminta mal menutup tenan-tenannya kecuali yang bergerak di sektor pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan farmasi.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengungkap dengan pembatasn tersebut, diprediksi jumlah pengunjung mal pun akan berkurang drastis hingga tersisa 10% - 18% saja. Selama pandemi covid-19, jumlah pengunjung rata-rata mal turun 40% - 44% menjadi tersisa hanya 26% - 28%.
Baca juga: Tinjau Vaksinasi Remaja, Anies Pastikan Vaksin Covid-19 Aman
"Sebagaimana diketahui bahwa umumnya di pusat belanja kategori/ tenant yang diijinkanberoperasional pada periode PPKM Darurat hanya berjumlah sekitar 10%-18% darikeseluruhan tenant yang dimiliki oleh sebuah pusat belanja, maka prediksi kami trafficpengunjung tentu akan sangat landai," kata Ellen dalam keterangan resminya, Jumat (2/7).
Ia pun mengingatkan kepada masyarakat bahwa tidak semua tenan di pusat perbelanjaan tutup. Tenan yang menjual produk kebutuhan sehari-hari masih tetap buka di pusat perbelanjaan.
"Tenan di pusat belanja tidak ditutup secara penuh karena masih ada tenan yangdiizinkan untuk beroperasional dari 3 Juli – 20 Juli 2021 sampai dengan pukul20.00 WIB, dengan pembatasan kategori tenant serta kapasitas pengunjung maksimal50%," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa protokol kesehatan di pusat belanja berjalan ketat. Sejak tahun lalu, para pengelola pusat belanja terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam penanggulangan covid-19. Seluruh karyawan di 85 pusat belanja yang tergabung di APPBI sebanyak 162 ribu orang pun ditegaskannya sudah divaksin covid-19
"Bahkan sebagian besar pusat belanja juga menambah peralatan touchless dan jugamemasang UVC system. Sehingga sampai saat ini dapat dikatakan pusat belanja di DKIbukan merupakan klaster covid-19," ungkapnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved