Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kemenhub Gencarkan Tes Acak Penumpang KRL

Insi Nantika Jelita
30/6/2021 04:05
Kemenhub Gencarkan Tes Acak Penumpang KRL
Penumpang KRL(MI/ Andi Widiyanto)

KEMENTERIAN Perhubungan menginstruksikan kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk melanjutkan pengetesan acak terhadap calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, guna mencegah penularan covid-19.

“Upaya ini dilakukan dalam rangka memberikan rasa aman kepada penumpang KRL bahwa yang menaiki KRL adalah mereka yang benar-benar dalam kondisi sehat," jelas Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, Senin (28/6).

Adita menjelaskan, sebelumnya pada 19 Juni 2021 lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menginstruksikan kepada jajaran KAI Commuter untuk memasifkan tes acak kepada calon penumpang KRL Jabodetabek.

Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan kasus covid-19 yang signifikan dan adanya varian baru virus yang tingkat penularannya lebih tinggi. Sementara, dilaporkan jumlah pengguna KRL Jabodetabek terus meningkat mencapai 400-500 ribu orang perhari.

"KAI Commuter telah melaksanakan tes acak rapid antigen kepada calon penumpang KRL Jabodetabek di enam stasiun yaitu Stasiun Manggarai, Tanah Abang, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Cikarang, sejak 21 Juni 2021 lalu," kata Adita.

Berdasarkan data dari KAI Commuter, dari hasil tes acak yang dilakukan sejak 21 sampai 27 Juni 2021 di enam stasiun, tercatat sekitar 912 calon penumpang KRL telah dilakukan pengetesan menggunakan rapid antigen.

“Walaupun dalam minggu kemarin dilaporkan telah terjadi penurunan jumlah penumpang KRL perharinya menjadi sekitar 126 ribu penumpang per hari. Sebagai upaya antisipasi, Pak Menhub telah menginstruksikan untuk tetap dilanjutkan tes secara acak,” tutur Adita.

Lebih lanjut Adita mengungkapkan, sejumlah inisiatif telah dilakukan Kemenhub bersama para operator transportasi untuk melakukan pengendalian transprtasi.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penularan Covid-19 pada transportasi publik seperti KRL, sejumlah inisiatif yang telah dilakukan misalnya, melakukan pembatasan jumlah penumpang sebanyak 74 orang per gerbong kereta dan mengatur jarak antrian penumpang yang akan masuk ke stasiun dan akan naik ke kereta.

Bus alternatif untuk mengangkut penumpang juga disiapkan. Berdasarkan data dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, sebanyak 10 bus telah disediakan di dua stasiun KA yaitu Stasiun Bogor (6 bus) dan Stasiun Cikarang (4 bus).

Rute yang dituju dari Stasiun Bogor yaitu Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Manggarai dan Stasiun Tebet. Sedangkan rute yang dituju dari Stasiun Cikarang yaitu Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik