Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Ada Mutasi Baru Covid-19, Pengawasan Prokes Harus Lebih Ketat

Putri Anisa Yuliani
04/3/2021 12:53
Ada Mutasi Baru Covid-19, Pengawasan Prokes Harus Lebih Ketat
Ilustrasi protokol kesehatan(AFP)

ANGGOTA DPRD DKI Jakarta Achmad Nawawi mendorong Pemprov DKI Jakarta memperketat pengawasan protokol kesehatan. Terlebih saat ini sudah ada strain baru covid-19 yakni B117 yang berasal dari Inggris yang ditemukan di Indonesia.

Menurutnya, di tempat-tempat publik seperti pusat perbelanjaan dan transportasi umum, protokol sudah cukup baik.

Namun, di pasar serta di jalan-jalan raya dan tempat yang berpotensi menjadi lokasi kerumunan, protokol kesehatan belum berjalan baik.

"Harus lebih ketat lagi prokesnya. Supaya masyarakat terus menumbuhkan kesadaran bahwa ini (protokol kesehatan) harus jadi budaya baru, kebutuhan," kata Nawawi saat dihubungi, Rabu (3/3).

Protokol kesehatan juga harus terus didorong karena saat ini mobilitas masyarakat mulai meningkat meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro masih diberlakukan.

"Jalan-jalan menuju perkantoran dan pusat perbelanjaan masih macet artinya masyarakat banyak yang keluar rumah," tukasnya.

Baca juga: Pemerintah Buat Langkah Pencegahan Mutasi Korona B117

Terkait adanya strain baru covid-19, Nawawi juga meminta agar Dinas Kesehatan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Dengan demikian, ia berharap jika ada kasus strain baru tersebut ditemukan di Jakarta, Pemprov DKI dapat bekerja cepat mengisolir kasusnya dan mencegah penularannya.

"Saya pikir koordinasi itu antara Pemda dan Pempus itu harus sangat baik, dalam urusan apapun, apa lagi masalah kesehatan warga," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono mengumumkan adanya penemuan dua kasus strain baru covid-19 B117 yang berasal dari Inggris. Namun, kini kedua pasien positif covid-19 mutasi baru itu dinyatakan sudah sembuh. Pemerintah pusat tetap melakukan pelacakan untuk melihat kemungkinan penyebaran kasus mutasi baru ini.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya