Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DINAS Sumber Daya Air DKI Jakarta hingga kini belum mengetahui secara pasti pelaksanaan program normalisasi Kali Krukut. Kali sepanjang 30km lebih itu merupakan penyebab utama banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Pada Sabtu (20/2), kawasan komersial dan perumahan itu terendam banjir hingga setinggi 1,5 meter akibat penyempitan daerah aliran sungai (DAS) Kali Krukut.
Kepala Bidang Pengendalian Banjir Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin mengatakan Kali Krukut bersama dengan kali-kali besar lainnya di Jakarta yakni Kali Ciliwung, Kali Sunter, dan lain-lain berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengelolaannya.
"Kami belum tahu (normalisasi) Kali Krukut kapan. Karena itu di bawah kewenangan Kementerian PUPR. Sampai saat ini belum ada program (normalisasi)," kata Ika saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (23/2).
Di sisi lain, Ika menjelaskan tahun ini pihaknya kembali fokus untuk melakukan normalisasi di Kali Sunter dan Kali Ciliwung. Untuk Kali Sunter sejak 2013 telah dilakukan normalisasi oleh Mantan Gubernur Joko Widodo dan dilanjutkan oleh Mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama serta Mantan Gubernur Djarot Syaiful Hidayat.
Baca juga: Anies Sebut Kali Krukut Penyebab Banjir di Kemang Hingga Sudirman
Begitu pula dengan normalisasi Kali Ciliwung yang dilakukan sejak 2013 lalu dan sudah ada 17 km DAS yang dinormalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Tahun ini kami akan lanjut dan fokus di Kali Sunter dan Kali Ciliwung," ujar Ika.
Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Mustajab mengatakan guna mengurangi dampak banjir di Kemang dan kawasan Jakarta Selatan pada umumnya, pihaknya akan terus menggiatkan pengerukan sungai-sungai dan waduk.
"Sudin SDA akan lanjut melakukan pengerukan hingga ke hilir perbatasan Jakarta Pusat, tujuan untuk memperlancar aliran," tukasnya.(OL-5)
NORMALISASI Sungai Cidawolong yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang terletak di Kecamatan Majalaya, telah menunjukan hasil.
"Normalisasi Sungai Cidawolong baru berlangsung 14 hari. Hujan deras selama 5 hari berturut-turut ternyata tidak menyebabkan sungai meluap dan tidak ada banjir di wilayah Majalaya,"
Solusi jangka panjang rob adalah membuat giant sea wall yang saat ini sudah masuk proyek strategis nasional (PSN). Namun diperkirakan itu selesai tahun 2027
Gubernur Jawa Timur menyebutkan normalisasi sungai di Jombang dilakukan untuk mengembalikan daya tampung air.
Pemkot Cirebon juga akan melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) yang bangunannya berjejer di sepanjang bantaran sungai.
Penertiban bangunan liar tersebut bertujuan untuk mengatasi banjir yang sering dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved