Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
DI kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, saat ini terdapat kedai kopi unik. Kedai kopi bernama 'Difabis; yang khusus mempekerjakan penyandang disabilitas sebagai karyawannya.
Difabis merupakan program Baznas (Badan Amil Zakat Nasional)-Bazis DKI. Baznas (Bazis) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta. Kedai Kopi berada tepat di bawah jembatan stasiun Sudirman.
Semua pekerja di Kopi Difabis adalah orang penyandang disabilitas, ada yang tunadaksa dan ada juga yang tunarungu. Para Difabel mereka terlihat bangga dan senang menjadi karyawan kedai kopi. Terlihat antusias dan bersemangat dalam bekerja dengan segala keterbatasannya. Di kedai Kopi Difabis pembeli tidak perlu bingung. Difabis dilengkapi dengan cara-cara memesan menggunakan gaya bahasa isyarat.
Jadi, mempermudah pegawai dan pengunjung untuk berkomunikasi. Meski dilayani oleh penyandang disabilitas, tetapi kedai Difabis ini selalu didampingi oleh perwakilan dari Baznaz setiap harinya.
Dipo Gustira dan Gigin, selaku perwakilan Baznas (Bazis) mengatakan kepada awak media, Sabtu (7/2) bahwa didirikannya Difabis ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan melatih kemandirian para penyandang disabilitas.
"Jadi di sini kita juga melatih kemandirian mereka. Kita harapannya Difabis ni sebagai sarana pelatihan aja. Pelatihan selama 3 bulan, 6 bulan atau setahun. Agar mereka bisa mandiri mengelola dengan baik," ujar Gigin.
Sudah dilatih
Lebih lanjut, Gigin juga menjelaskan kalau para penyandang disabilitas sudah terlatih, mereka akan mencari sponsor untuk mendanai pembuatan kedai-kedai serupa. Nantinya akan dikelompokkan 3-4 orang dalam satu kedai.
Selain menawarkan minuman kopi dan non kopi, kedai Difabis juga menawarkan berbagai camilan. Mulai dari roti, kerupuk, kacang, keripik, kurma dan masih banyak lagi. Makanan tersebut merupakan produk dari pelaku UMKM.
"Kalau untuk produknya harapannya sih kita ada difabel yang buat sendiri. Beberapa produk juga sudah ada difabel yang buat. Nah, kebanyakan makanan yang masuk ini harus melewati kurasi dari dinas UMKM," lanjut Gigin.
Para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Difabis ini tergabung dalam komunitas Komite Advokasi Penyandang Cacat Indonesia (KAPCI). Namun, Dipo dan Gigin mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan mengajak difabel dari komunitas lainnya.
Meski masih terbilang baru, tetapi respon positif sudah mulai berdatangan. Dapat terlihat dari banyaknya pengunjung yang mampir ke kedai untuk sekadar membeli kopi atau camilan lainnya.
Difabis ini buka setiap hari Senin - Sabtu. Mulai dari pukul 10.00 hingga pukul 19.00. Dan kini menyesuaikan dengan protokol PPKM yang diterapkan di Jakarta. (RO/OL-09)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota
Komunitas bermain yang biasa melakukan aktivitas di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, mengaku dimintai biaya Rp 1,9 juta.
Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE) diminta menggandeng sejumlah perusahaan swasta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui, penyelenggaraan Jakarta International Marathon itu akan berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
Kendati demikian, Sarjoko tak menyebut secara detail 40 sekolah mana saja yang akan dilakukan uji coba sekolah swasta gratis tersebut.
Pemprov DKI Jakarta, Gubernur Pramono Anung tengah melakukan program pemutihan ijazah untuk siswa sekolah swasta yang ijazahnya ditahan karena tunggakan biaya sekolah.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum.
Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Reda Manthovani dalam pengembangan dan promosi olahraga taekwondo, khususnya untuk komunitas disabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved