Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Layanan Isolasi belum Berdampak ke Bisnis Perhotelan di DKI

Hilda Julaika
07/2/2021 11:33
Layanan Isolasi belum Berdampak ke Bisnis Perhotelan di DKI
Pasien orang tanpa gejala (OTG) covid-19 menunggu giliran pendataan untuk isolasi mandiri di Hotel U Stay kawasan Mangga Besar, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

PEMERINTAH, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sudah mendorong hotel di Jakarta disulap menjadi layanan isolasi mandiri. Utamanya untuk membantu fasilitas kesehatan yang sudah penuh sehingga pasien atau orang tanpa gejala (OTG) bisa menggunakan layanan ini. Hal itu sekaligus untuk mendorong sektor bisnis perhotelan mengembangkan inovasi bisnis.

Meski demikian, Ketua Badan Pimpinan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sutrisno Iwantono mengatakan layanan isolasi ini belum berdampak banyak. Sektor perhotelan di Jakarta masih loyo.

“Jangan dikira menyelesaikan persoalan, karena yang ikut (program layanan isolasi) itu sekitar 50 hotel. Sementara di Jakarta ada 900 hotel. Jadi ya sedikit melonggarkan tapi tidak bisa menolong,” kata Iwan, Minggu (7/2).

Baca juga: Dinkes DKI Gelar Vaksinasi Covid-19 Bagi Nakes Secara Masif

Adapun hotel yang bisa lolos memberikan layanan isolasi mandiri covid-19 ini memang tidak sembarang. Terdapat standar an persyaratan khusus. Sehingga hotel-hotel kecil tidak bisa ikut berpartisipasi dalam program ini.

“Layanan isolasi mandiri tidak menolong secara keseluruhan sektor hotel. Apalagi hotel kecil Bintang 1. Karena standarnya tidak memenuhi untuk jadi hotel isolasi mandiri,” jelasnya.

Saat ini, hotel yang memberikan layanan OTG dilakukan untuk membantu rumah sakit yang penuh. Sehingga untuk pasien isolasi yang tidak bergejala ditampung oleh hotel yang sudah disetujui dan ditunjuk pemerintah.

Selain untuk pasien OTG, fasilitas hotel juga diberikan untuk tenaga kesehatan (nakes) beristirahat.

Saat ini, ada 5 hotel yang menjadi tempat istirahat para nakes usai bertugas karena rawan penularan covid-19 jika pulang ke rumah. Rencananya akan ada penambahan hotel kembali untuk nakes.

“Sehingga, bagi hotel yang dapat memberikan layanan ini bisa menolong. Tapi bagi yang nggak dapat tetap saja gak berdampak,” pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya