Kritik Dana Formula E, PDIP: Harusnya Buat Banjir dan Covid-19

Hilda Julaika
25/1/2021 14:11
Kritik Dana Formula E, PDIP: Harusnya Buat Banjir dan Covid-19
Warga menyelamatkan diri saat banjir melanda kawasan Bendungan Hilir, Jakarta. Sumber: https://mediaindonesia.com/megapolitan/292401/menter(MI/Ramdani )

ANGGOTA DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menyayangkan Pemprov DKI masih akan melanjutkan dengan penundaan Formula E di Ibu Kota. Gilbert memperkirakan total biaya yang dikeluarkan untuk ini mencapai Rp1 triliun. Termasuk commitment fee di dalamnya sebesar Rp560 miliar.

"Melihat perkiraan biaya yang sudah keluar sebesar Rp1,1 triliun lebih, seharusnya sejak awal itu dialokasikan untuk penanganan banjir. Bukan merencanakan balapan Formula E yang tidak dibutuhkan masyarakat," kritik Gilbert, Senin (25/1).

Baca juga: Tanpa Anies, Ariza Dinilai Cukup Kuat di Pilgub DKI

Selain itu, dana ini juga bisa dialokasikan untuk mempercepat penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi. Dengan mempercepat vaksinasi kepada sejumlah 18,3 juta orang (harga vaksin AstraZeneca misalnya Rp60 ribu dengan target vaksinasi DKI misalnya 7 juta, 2kali suntikan jadi 14 juta). Sehingga tak hanya menyerahkan penanganan covid-19 ke Pemerintah Pusat.

Gilbert merinci, besaran dana yang sudah dibayarkan untuk commitment fee I adalah Rp360 miliar, dan yang kedua adalah Rp200 miliar. Dana sejumlah Rp560 miliar dibayarkan kepada Formula E Holding sejak 2019.

"Di luar itu masih keluar dana terukur (tangible) berupa dana langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost), dan tak terukur (intangible) misalnya tenaga, waktu dan kehilangan fokus buat hal lainnya," jelasnya.

Gilbert melanjutkan, data terukur tidak langsung misalnya perubahan lapangan Monas yang sejak awal direncanakan berkaitan dengan formula E, yang menelan biaya Rp28 miliar (2019) dan Rp115 miliar (2020), sehingga total mencapai Rp143 miliar.

Selain itu, biaya kerusakan akibat penebangan pohon yang ditanam Kepala Negara yang datang ke Indonesia. Di luar itu dari rencana PMD 2020 Rp305 miliar kepada Jakpro berkaitan Formula E, terdapat rincian antara lain Rp5 miliar untuk studi kelayakan (jelas sudah tidak layak), Rp600 juta untuk sosialisasi, Rp10 miliar untuk layanan umum dan lain-lain.

Selain commitment fee yang sudah dibayar Rp560 miliar, dan biaya tidak langsung di atas (sekitar Rp150 miliar), juga masih ada biaya langsung berupa Bank Garansi sebesar Rp423 miliar di tahun 2020 (dibayarkan ke Bank). Beberapa anggaran Formula E juga terdapat di beberapa SKPD lain seperti Dispora, Dishub (rencana pembelian sepeda) dan Disparbud dengan jumlah yang berarti. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya