Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Penataan Jalur di Atas MRT HI-Kota Bakal Serupa Thamrin-Sudirman

Selamat Saragih
05/1/2021 23:48
Penataan Jalur di Atas MRT HI-Kota Bakal Serupa Thamrin-Sudirman
Ilustrasi MRT(AFP)

PEMBANGUNAN mass rapid transit (MRT) Fase 2A dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota akan serupa dengan pembangunan yang sudah terjadi di Fase 1 Lebakbulus-Bundaran HI. Lokasi di atas permukaan tanah bakal ditata layaknya penataan Jl Thamrin-Jl Sudirman.

Pembangunan Fase 2A terdiri dari dua segmen. Segmen satu dari Bundaran HI hingga Harmoni direncanakan selesai pada Maret 2025 dan beroperasi pada April 2025. Segmen dua dari Harmoni hingga Kota ditargetkan akan selesai pada Agustus 2027.

“Semua jalur yang dilalui MRT bisa meniru konsep yang sudah kita lihat sepanjang Sudirman-Thamrin. Bahkan sampai ke Lebakbulus. Ke arah Kota dan Ancol Barat kami sudah mengintegrasikan dengan kota yang kita lewati,” kata Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, William Sabandar, dalam Dialog Awal Tahun Bersama MRT Jakarta, Selasa (5/1).

William memberi contoh, di kawasan Monas akan dibangun iconic station. Para penumpang MRT yang ke luar dari stasiun akan langsung melihat Tugu Monas. Dengan begitu para pengunjung Monas tidak perlu lagi menggunakan kendaraan bermotor untuk menjangkaunya.

Sedangkan di kawasan Kota Tua, lanjutnya, pembangunan MRT nanti akan dilakukan terintegrasi dengan penataan kawasan di atas permukaan tanah yakni orang yang berjalan kaki.

Terkait dengan penataan kawasan di atas permukaan tanah, menurut William, di kawasan Kota Tua akan dijadikan sebagai low emission zone atau kawasan rendah emisi.

“Di situ nantinya kawasan orang berjalan kaki. Jadi seperti gambaran Kota Tua, ketika MRT ada di bawah lalu penumpang naik akan langsung melihat Stasiun Kota Tua yang juga nantinya juga direvitalisasi. Konsepnya memang seperti itu,” lanjutnya.

Apa yang diungkapkan William sesuai dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah melakukan uji coba kawasan rendah emisi di kawasan Kota Tua pada Desember 2020.

Kawasan rendah emisi ini bertujuan untuk mengurangi emisi yang ditimbulkan kendaraan bermotor. Caranya dengan membatasi mobilitas kendaraan bermotor. Area dimaksud hanya diperbolehkan bagi pejalan kaki, pesepeda, angkutan umum dan kendaraan berstiker khusus beroperasi di dalam kawasan. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik