Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin menghapuskan jalur three in one di jalur protokol Jakarta. Rencananya, ia akan mengajak berunding Dinas Perhubungan DKI.
"Kita bisa berdebat, saya bukan ahli transportasi. Saya sudah minta Dishub untuk kaji, ya kita berdebatlah, semua teori ada," kata Ahok di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (29/3).
Ahok menjelaskan, kemungkinan three in one akan dihapuskan jika electronic road pricing (ERP) sudah siap diterapkan. Selain itu, kuantitas bus TransJakarta di jalur protokol juga harus ditingkatkan.
"Menurut kita kan bus TransJakarta koridor 1 sudah cukup bagus, selama bisa dijamin steril, busnya banyak, orang ada pilihan (naik transportasi umum)," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, sejauh ini, penggunaan jalur three in one untuk mengurangi kemacetan kurang optimal. Sebab, banyak pengendara roda empat menggunakan kaca mobil berwarna gelap yang menyulitkan petugas untuk mengecek.
"Sekarang juga hampir enggak ada three in one kok. Kamu lihat saja terobos-terobos, memang siapa yang periksa itu kaca gelap begitu, enggak ada efek juga," sebut Ahok.
Penghapusan jalur three in one akan dimulai dari uji coba untuk mengetahui dampaknya.
"Makanya, kita mesti coba kalau tanpa three in one efeknya gimana, sama enggak padatnya. Kalau saya yakin, selama ada petugas tungguin, dan jalur busway steril ya bisa," pungkas Ahok. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved