Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Wagub DKI Pastikan Sekolah tatap Muka Harus Seizin Wali Murid

Putri Anisa Yuliani
25/11/2020 19:37
Wagub DKI Pastikan Sekolah tatap Muka Harus Seizin Wali Murid
Sejumlah siswa baru yang didampingi orangtuanya mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).(ANTARA)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza memastikan dalam kebijakan pembelajaran tatap muka di Ibu Kota nantinya harus dengan kesepakatan dan izin dari wali murid.

Orangtua nantinya direncanakan boleh menolak atau tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka jika masih khawatir terhadap penularan virus korona.

Baca juga: Ada Aksi Tolak Rizieq, Polri: Itu Demokrasi

"Yang tidak kalah penting adalah harus mendapat persetujuan atau juga izin dari orangtua atau wali murid. Jadi kalaupun kami memperbolehkan tatap muka, orangtua punya hak untuk tidak mengirimkan anaknya sekolah," kata Ariza di Jakarta, Rabu (25/11).

Izin orangtua dipastikan menjadi komponen penting dalam kebijakan ini. Sebab, Pemprov DKI Jakarta ingin mengutamakan keselamatan.

"Kami tidak ingin kalau kami buka tapi ternyata tidak dapat dukungan dari orangtua, anak-anak tidak diperkenankan sekolah. Itu artinya kebijakan yang kami ambil tidak seiring dengan harapan para orangtua. Kami ingin kebijakan yang diambil seirama seiring dengan harapan semua pihak. Karena yang utama bagi kami adalah keselamatan," jelasnya.

Presiden Joko Widodo pun telah berpesan, dalam pembelajaran tatap muka kembali, keselamatan anak-anak tetap menjadi prioritas utama. Untuk itu, pihaknya pun akan sangat hati-hati dalam kebijakan ini. 

Di samping itu, ia akan terus memantau perkembangan kasus Covid-19 selama akhir tahun ini untuk memastikan keamanan Jakarta untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka.

"Pak Jokowi di berbagai kesempatan menyampaikan prioritas utama adalah apalagi ini anak-anak kita. Kita tidak ingin seperti negara-negara lain yang pada masa pandemi inu akhirnya membuka sekolah ternyata terjadi klaster baru, akhirnya ditutup kembali. Nah, kita tidak ingin," tandasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya