Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MELAKSANAKAN misi penataan kawasan, Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran semakin gigih untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat beraktivitas di Kemayoran melalui greenbelt. Berada di Jalan HBR Motik dan Jalan Benyamin Sueb, area hijau ini berfungsi untuk mengurangi polusi Kota Jakarta dan menambah kesejukan kawasan.
Memiliki lebar 25-30 meter, area greenbelt ini nyaman dimanfaatkan sebagai area berkumpul dan melakukan aktivitas kelompok lainnya. Ditambah lagi, PPK Kemayoran membangun jogging track untuk memfasilitasi masyarakat berolahraga lari maupun bersepeda.
Greenbelt sepanjang kurang lebih 1,7 km di Jalan HBR Motik ini dibangun oleh PPK Kemayoran sekitar 1990-an kemudian dilengkapi dengan fasilitas jogging track yang dibangun pada 2005.
Setelah itu, pada 2017 dibangun kembali area greenbelt di Jalan Benyamin Sueb sepanjang 4 km dengan menambah fungsinya sebagai area penyerapan air. Pertimbangan itu menjadikan pembangunan greenbelt menggunakan material beton biopori sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir.
Tidak hanya itu, untuk semakin memanjakan pejalan kaki dan masyarakat yang berolahraga, PPK Kemayoran melengkapi area greenbelt dengan menanam pohon rindang dan tanaman indah, di antaranya pohon kayu putih, ketapang, serta tanaman-tanaman rendah yaitu ruellia, melati jepang, dan lantana.
Baca juga: 577 KK Terdampak Pembangunan JIS di Kampung Bayam dapat Kompensasi
Ditambah lagi, perawatan area greenbelt tertib dilaksanakan dengan melakukan pembersihan dan mengganti tanaman yang sudah tua atau mati dengan tanaman baru sejenis yang sehat.
Keberadaan greenbelt ini memiliki peranan penting bagi kawasan PPK Kemayoran yang ditetapkan sebagai kawasan hijau dengan presentasi area hijau sebesar 30% dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain di Jakarta. Oleh karena itu, PPK Kemayoran mempersiapkan rencana untuk semakin melestarikan dan memberikan kenyamanan di ruang hijau ini.
Mengenai hal tersebut, Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran, Riski Renando, mengungkapkan rencana khusus untuk area greenbelt di masa depan.
“Kedepannya penerangan di pedestrian dan greenbelt akan diperbaiki agar lebih terang di malam hari dan kegiatan-kegiatan lain bisa dilakukan jika kita membuat spot-spot area untuk masyarakat umum beraktivitas seperti berolahraga dan penanaman, dan juga dapat dibangun tema-tema tersendiri,” ungkap Riski.
Melalui komitmen dalam penataan kawasan ini, diharapkan greenbelt kawasan Kemayoran dapat menjadi area yang aktif dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk beraktivitas. Selain itu, ruang hijau ini pun dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi banjir. (RO/S-2)
ONE Global Capital berencana mengembangkan properti mixed-use mid-rise di Five Dock, kawasan suburban Sydney, Australia.
Synthesis Development dengan bangga meresmikan Baltic Clubhouse sebagai fasilitas eksklusif terbaru di kawasan hunian Synthesis Huis yang terletak di Cijantung, Jakarta Timur.
LAFLO menyalurkan furnitur keluaran Eropa ke hunian-hunian berupa apartemen mewah di Tanah Air. Selain LAFLO, sister company LAFLO, Pita, menyediakan furnitur merek lokal dan China.
Melunasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebelum waktunya sering dianggap sebagai keputusan finansial yang bijak. Namun, apakah langkah ini selalu menguntungkan?
Solonin juga menyadari dampak gangguan sebelumnya terhadap para pekerja lokal di lokasi ini.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
Jokowi mengatakan sebuah kota harus diciptakan green (ramah lingkungan), smart dan friendly juga loveable
Meningkatnya minat masyarakat terhadap hunian alami dan sehat membuat Bogor jadi wilayah menarik untuk tempat tinggal utama.
Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan mengenai Program Pengelolaan Kampus Hijau dan Berkelanjutan.
KOTA Yogyakarta, masih kekurangan ruang terbuka hijau (RTH). Menurut ketentuan UU No: 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, proporsi RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 persen
SEPULUH kecamatan di Kota Semarang, Jawa Bengah berstatus zero covid-19. Sedangkan enam kecamatan lainnya masih terdapat kasus aktif Covid-19 dengan jumlah total 12 kasus.
Buku ini melibatkan sejumlah ilmuwan, ekonom, dan novelis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved