Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Terdakwa Sengketa Cakung Mengaku Diintervensi Saat Pemeriksaan

Abdillah M Marzuqi
17/11/2020 23:00
Terdakwa Sengketa Cakung Mengaku Diintervensi Saat Pemeriksaan
.(Dok MI)

TERDAKWA kasus sengketa tanah di Cakung Jakarta, Paryoto mengakui adanya orang lain yang mengintervensi dirinya dalam proses pemeriksaan selama penyidikan.

Hal tersebut tertuang di nota pembelaan Paryoto dalam sidang lanjutan di Pengadilan  Negeri Jakarta Timur, (17/11). 

Kuasa hukum Paryoto, Wardaniman Larosa menyebutkan, oknum swasta berinisial A tersebut berperan menekan Paryoto untuk memberikan keterangan yang berbeda dari fakta sebenarnya. 

"Klien kami kemudian telah resmi mencabut keterangan itu karena pemeriksaan waktu itu dalam posisi mengalami tekanan, " ujar Warda saat membacakan nota pledoi. 

Ia menambahkan, terkait tudingan adanya penerimaan uang untuk kepentingan pribadi itu dipastikan tidak pernah terjadi. 

Namun, uang yang diterima Paryoto semata berdasarkan peraturan yang berlaku. 

"Bahwa keterangan yang menyebutkan klien kami menerima uang dari Ahmad Jufri itu tidak benar, karena dia di bawah tekanan dari seseorang yg berinsial A," tegasnya. 

Berdasarkan penelusuran, ini diduga sebagai bagian dari pihak yang mencoba mengambil alih tanah dari keluarga Tabalujan.

Oleh karena itu, Paryoto yang dituntut 1 tahun 6 bulan penjara oleh penuntut umum tetap berkeyakinan bahwa ia tak bersalah. 

Pasalnya, apa yang dilakukannya semata mata telah sesuai dengan prosedur pengukuran di kantor pertanahan.

"Kami menghargai dan menghormati atas tuntutan tersebut, akan tetapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada majelis hakim yang memeriksa perkara ini, agar memberikan putusan yang seadil-adilnya dan atau membebaskan klien kami Parioto dari segala macam tuntutan JPU," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya