Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
WALI Kota Jakarta Selatan Marullah Matali memantau terus perkembangan pengerukan sedimen embung di dekat Kali Krukut yang terletak di Jalan Kemang Selatan XII.
Marullah mengatakan embung yang berada di lahan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta ini dibuat untuk menangani luapan Kali Krukut yang dulu kerap terjadi di wilayah itu saat musim hujan.
"Saat ini musim hujan. Jadi sangat penting, saluran, kali, situ, embung untuk dilakukan normalisasi, salah satunya dengan melakukan pengerukan sedimen lumpur yang saat ini dikerjakan pada embung di Jalan Kemang Selatan XII," ujar Marullah.
Menurut Marullah, saat ini kondisi sedimen lumpur pada embung itu sudah tinggi hingga tidak banyak menampung air.
Untuk mengeruk endapan lumpur sedalam satu meter lebih di embung itu, lanjut Marullah, Sudin SDA Jakarta Selatan mengerahkan dua alat berat. Pengerjaan pengerukan ini sudah dilakukan sejak bulan lalu dan ditargetkan selesai awal Desember nanti.
"Mudah-mudahan dengan dikeruknya sedimen lumpur pada embung itu, wilayah Kemang Selatan XII terhindar dari genangan," tuturnya.
Baca juga: DKI Intensifkan Pengerukan Waduk
Selain itu, guna memastikan Jaksel siap mengantisipasi banjir di musin hujan, Marullah melalukan pninjauan di Gudang Logistik Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan.
Pemantauan tersebut dilakukan untuk memastikan alat dan perbekalan (alkal) yang dimiliki Sudin SDA Jaksel, siap digunakan untuk mencegah, dan menangani genangan, serta banjir saat musim hujan.
"Peninjauan dilakukan sebagai tindaklanjut dari arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat apel, untuk memastikan bahwa alkal yang ada di Gudang Rawa Minyak ini dalam keadaan siap, untuk menghadapi musim hujan," jelasnya
Ia pun berharap dengan kesiapsiagaan Sudin SDA Jaksel ini, maka masyarakat bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman, selama musim hujan berlangsung.
Alkal yang disiagakan untuk mengantisipasi musim hujan di Jakarta Selatan total mencapai 60 unit dari berbagai tipe. Pihak Sudin SDA Jaksel pun saat ini, sudah mulai melakukan pengerukan kali, dalam rangka mencegah terjadinya banjir.(OL-5)
“Sekarang kami masuk ke tubuh sungainya untuk memastikan aliran air tetap lancar. Ini merupakan lokus yang sedang kami tangani,"
Kementerian Lingkungan Hidup RI mencatat tingkat sendimentasi di alur Sungai Barito yang membentang di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mencapai 400 metrik ton per hari.
PENGAMAT Ekonomi dan Energi UGM, Fahmy Radhi, mengkritisi kebijakan ekspor pasir laut, meski Presiden Joko Widodo menyebutnya hanya sebatas sedimen laut.
Pemerintah dalam waktu dekat ini ditengarai akan membuka kembali kegiatan ekspor pasir laut yang telah dilarang selama sekitar 22 tahun.
MENJELANG masuknya musim penghujan, Pemerintah Kota Palembang mulai mengantisipasi banjir.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurrahman secara tegas menolak kebijakan pemerintah mengenai ekspor pasir laut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved