Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AIR tanah akan tetap tercemar jika realitasnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi di Ibu Kota tidak disertai perbaikan sistem pengelolaan pembuangan air limbah domestik. Pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) skala perkotaan dan permukim an pun menjadi solusi untuk menjawab persoalan tersebut.
Sistem itu nantinya terdiri dari pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan jaringan perpipaan. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan keberadaan IPAL dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan akses pelayanan air limbah, perbaikan kualitas lingkungan pada air permukaan dan air tanah, serta menjadi sumber alternatif air baku sebagai sumber air bersih di lingkungan masyarakat.
“Selain itu, perbaikan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah terpusat dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan. Keberadaan IPAL ini juga dapat mencegah timbulnya penyakit bawaan air (water borne disease) yang disebabkan buruknya kualitas air permukaan dan air tanah,” ujar Juaini, kemarin.
SPALD-T skala perkotaan dapat mengelola air limbah domestik di lingkup perkotaan/regional dengan minimal layanan 20 ribu jiwa. Bahkan, cakupan pelayanan SPALD-T komunal skala permukiman juga dapat mengelola air limbah domestik untuk melayani 500 jiwa sampai 6.000 jiwa untuk setiap SPALD-T permukiman yang terbangun. Ada pula skala kawasan tertentu yang mencakup kawasan ko mer sial dan kawasan rumah susun.
Hal tersebut, terang Juaini, dilakukan sesuai Peraturan Menteri PU-Pera No 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik, sebagai pedoman bagi penyelenggara SPALD untuk memberikan pelayanan pengelolaan air limbah domestik kepada seluruh masyarakat.
“Kami juga bekerja sama dengan PD PAL Jaya untuk meningkatkan sanitasi bagi masyarakat dengan mengolah air limbah domestik sistem setempat melalui revitalisasi tangki septik,” tandasnya. (Put/J-2)
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Warga sangat antusias dengan bantuan tersebut, karena sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti menyiapkan sebanyak 5.000 pemasangan sambungan air bersih gratis.
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
Tidak hanya kebakaran TPA, krisis air bersih pun terjadi di musim kemarau tahun lalu, salah satunya di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon pun melakukan pemenuhan kebutuhan air bersih
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved