Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KABARESKRIM Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo memaparkan sembilan langkah untuk menghindari peretasan email dari orang-orang tak bertanggung jawab.
Hal itu diungkap setelah Bareskrim Polri membongkar sindikat Internasional Indonesia-Nigeria terkait penipuan bermodus hacker atau peretasan melalui email di perusahaan Althea Italia yang tengah melakukan pembelian ventilator covid-19.
Menurutnya, pengguna harus melengkapi pemeriksaan keamanan akun email secara rutin di Pemeriksaan Keamanan.
Kedua, Listyo mengingatkan pengguna email untuk membuat kata sandi yang rumit agar menjaga akun tetap aman.
"Gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun agar apabila ada satu akun yang terjadi peretasan, akun lain tidak mengalami peretasan," ujarnya.
Ketiga, Listyo berpesan untuk para pengguna email agar tidak mudah tergoda terhadap situs maupun email yang menjanjikan sesuatu, misalnya gim gratis atau HP gratis.
"Waspadai penipuan yang mengatasnamakan Google yang bisa berdampak menjadi peretasan. Jika ragu dengan situs tersebut, sebaiknya tidak memasukkan identitas diri," tuturnya.
Baca juga: Polisi Periksa Pelapor dan Saksi di Peretasan Tempo dan Tirto
Keempat, lakukan pemindaian secara berkala pada perangkat yang digunakan untuk menghindari virus maupun malware yang dapat mendeteksi kata sandi.
Kelima, periksa aktivitas akun terakhir untuk melihat apakah ada tindakan yang mencurigakan dalam akun.
"Keenam, selalu keluar dari akun dan hapus formulir, sandi, cache, dan cookie secara berkala dalam browser, khususnya apabila kita menggunakan perangkat publik (yang diakses bukan hanya oleh pengguna)," paparnya.
Selanjutnya, Listyo menyarankan untuk selalu setel kunci layar perangkat agar jika sewaktu-waktu ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan perangkat pengguna.
"Pastikan juga verifikasi dua langkah selalu diaktifkan dengan baik," ungkapnya.
Terakhir, jika ada yang dicurigai akan menyusupi akun, alangkah baiknya untuk langsung ganti kata sandi dan lakukan pemeriksaan keamanan email.
Sebelumnya, dalam kasus pengungkapan kasus tersebut, Polri mengamankan tiga orang tersangka yakni SB, R dan B. Dari penangkapan tersebut polisi berhasil menyita uang senilai Rp5,6 miliar.
Kemudian satu tersangka lagi yakni bernama Dima yang merupakan warga negara Nigeria. Dia diduga merupakan otak dari jaringan tersebut. Dima hingga saat ini masih berkeliaran karena masih status buron.(OL-5)
Metland Hotel Group menggelar corporate gathering sebagai bentuk apresiasi terima kasih atas kepercayaan perusahaan yang telah memilih Metland Group sebagai akomodasi kegiatan bisnis.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
HRD Cianjur Club merupakan sebuah wadah organisasi seprofesi. Keberadaannya diharapkan bisa menjadi jembatan menyerap aspirasi atau keinginan di kalangan HRD di setiap perusahaan.
Pendampingan ahli akan menjadi pondasi yang kuat dalam implementasi big data
Yang berbeda tahun sebelumnya banyak digunakan bus pariwisata, tahun ini menggunakan bus reguler.
Otsuka terus berkomitmen untuk mendukung terget Eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan program Free TBC at Workplaces.
Peretasan ini bukan hanya menimpa hotel di Kota Bandung, tetapi juga terjadi di beberapa hotel yang ada di Indonesia.
Manchester United bersikeras bahwa situs web dan aplikasi klub tidak mengalami masalah dan keamanan data-data pribadi para penggemar dan pelanggan tetap terjaga.
Platini, yang diretas menjelang pertemuan dengan kepolisian Prancis untuk membahas soal korupsi terkait Piala Dunia, mengaku sangat terkejut dengan laporan itu.
Kelompok peretas yang berbasis di India menargetkan para kritikus Piala Dunia 2022 Qatar. Tuduhan itu muncul dari hasil investigasi media Inggris, Sunday Times.
Football Leaks merupakan kebocoran informasi terbesar sepanjang sejarah olahraga dan memicu penyelidikan di Belgia, Britania Raya, Prancis, Spanyol, dan Swiss.
DI Indonesia, kasus kebocoran data pribadi sebetulnya bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sekali-dua kali terjadi kasus kebocoran data pribadi yang dilakukan para peretas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved