Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MANAJEMEN Rumah Sakit Azra, salah satu rumah sakit rujukan penanganan covid-19 di Kota Bogor, melakukan pemeriksaan intensif terhadap 10 karyawannya.
Pemeriksaan berupa tes swab ulang dilakukan tidak hanya satu kali. Ke-10 karyawannya tersebut menjalani tes swab ulang sebanyak dua kali dengan tempat atau laboratorium yang berbeda. Dan hasilnya semua negatif.
Sebelumnya 10 karyawan non medis rumah sakit yang berlokasi di Jalan Raya Pajajaran itu, dinyatakan atau terkonfrimasi positif covid-19. Mereka adalah 10 dari 50 orang karyawan RS Azra yang menjalani tes swab yang dilakukan tim dari Dinas Kesehatan Kota Bogor.
"Pada tanggal 27 Juli, RS Azra dapat kuota 50 tes swab dari Dinas Kesehatan Kota Bogor. Dari pemeriksaan itu, hasilnya yang diterima tanggal 29 Juli, 10 orang dinyatakan positif. Makanya kami melakukan tindakan lanjutan. Mereka menjalani isolasi di rumah dan kami lakukan pemeriksaan dengan tes ulang,"ungkap Juru Bicara RS Azra yang juga merupakan Wakil Direktur RS Azra Jeffry Rustandi saat konpersi pers secara daring, Minggu (9/8).
Oleh karena itu, lanjutnya, selain melakukan tracing dan isolasi terhadap mereka, pihaknya krmbali melakukan tes swab ulang.
Swab ulang pertama dilakukan di laboratorium Kalgen Innolab pada tanggal 30 Juli. Hasilnya diterima pihak rumah sakit pada 2 Agustus. Mereka dinyatakan negatif covid-19.
Tidak puas sampai di situ, pihak rumah sakit pun melakukan tes swab ulang kedua di lab rujukan nasional, di Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Jakarta. Hasilnya, ke-10 karyawan RS Azra itu pun dinyatakan negatif.
“Hasil dua kali pemeriksaan swab ulang ini yang kami akukan di dua laboratorium rujukan pemerintah ini, mengkonfirmasi sekaligus mengklarifikasi bahwa karyawan RS Azra Kota Bogor tidak terpapar oleh covid-19. Dan juga RS Azra, bukanlah kluster covid seperti telah diberitakan media sebelumnya,”ungkapnya.
Jeffry juga mengatakan, dengan adanya fakta itu juga membuktikan bahwa selama ini manajemen telah menjalankan operasional rumah sakit dengan prosedur keamanan yang berlaku. Juga menjalankan protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah.
Baca juga: Rekor Kesembuhan, Sehari 558 Warga DKI Sembuh Covid-19
Masih menurutnya, pemeriksaan swab ulang terhadap karyawan yang pada tanggal 27 Juli lalu dinyatakan positif, adalah merupakan bagian evaluasi pihaknya untuk lebih mendapatkan kepastian hasil melalui laboratorium yang ditetapkan pemerintah dan diakui kredibilitasnya secara nasional.
"Sebenarnya pada pemeriksaan swab ulang pertama di laboratorium Kalgen Innolab pada tanggal 30 Juli diperoleh hasil yang negatif. Namun kami merasa perlu evaluasi lebih lanjut atas hasil swab tersebut, sehingga bekerjasama dengan laboratorium pada Lembaga Eijkman dan ternyata hasilnya tetap sama, negatif,” jelas Jeffry.
Dia juga menjelaskan, evaluasi berupa pemeriksaan swab ulang pertama dan kedua yang dilakukan oleh laboratorium yang menjadi rujukan pemerintah dalam penanganan covid, serta memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik ini sangat penting. Hal itu diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap RS Azra sebagai rujukan pasien covid di Jawa Barat.
Langkah ini juga diharapkan dapat meredam keresahan masyarakat, terutama keluarga karyawan yang sebelumnya dinyatakan positif tersebut.
“Adanya pemberitaan mengenai karyawan yang positif terpapar covid, selain membuat resah keluarga karyawan, juga membuat mereka dikucilkan oleh lingkungannya,”ungkapnya.
Selama menjadi rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Bogor, lanjutnya, pihaknya mengklaim hingga saat ini belum pernah melanggar aturan. Dia menyebut, dalam menerapkan pelayanan kesehatan terhadap pasien, baik itu pasien positif covid-19, maupun pasien umum sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan. (OL-2)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tes antigen mandiri (self testing) dinilai lebih banyak false negatif atau tidak akurat. Seseorang bisa dapat hasil negatif padahal sedang positif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Dalam kegiatan itu, Mayapada Hospital bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPTD Puskesmas Kujangsari, bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Testing dan tracer dilakukan untuk Mencegah terjadinya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Faktor yang menyebabkan hasil tes covid-19 bisa berbeda dalam sehari, antara lain jumlah virus yang ada dan proses pengambilan sampelnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved