Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
WARGA tidak perlu takut untuk beralih ke transportasi umum selama pembatasan pelat mobil ganjil genap yang mulai diterapkan besok (3/8).
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, kepatuhan warga menggunakan masker di transportasi umum lebih baik ketimbang tempat lain.
"Justru kepatuhan warga di angkutan umum, apakah itu di MRT Jakarta, Transjakarta dan KRL dalam menggunakan masker itu 100% (patuh). Ini lebih baik dibandingkan di beberapa tempat lain," tutur Syafrin di Bundaran HI Jakarta, Minggu (2/8).
Syafrin juga menyebut banyak warga yang sudah paham atau aware dengan bahaya covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, banyak warga yang sudah menegur atau mengingatkan ke orang lain jika ada yang duduk berdempetan di dalam kendaraan umum.
"Dalam rangka menjaga jarak atau physical distancing, justru sekarang sesama warga mengingatkan penumpang lain Jika ada penumpang yang mau duduk di tempat duduk yang di cross (x). Artinya, warga kita sudah paham," klaim Syafrin.
Baca juga :Saat Gage, DKI Bakal Terjunkan Seluruh Bus Antisipasi Lonjakan
Ia meminta pengelola transportasi untuk selalu memperhatikan sarana dan prasarana angkutan umum dengan menyiapkan alat kebersihan seperti tempat cuci tangan atau hand sanitizer.
"Apakah itu di stasiun di terminal bus maupun di halte halte TransJakarta seluruhnya sudah disiapkan alat membersihkan diri," pungkas Syafrin.
Dalam keterangan resmi MRT Jakarta, disebutkan berdasarkan kajian Ketua Department of Environmental and Occupational Health di George Washington University’s Milken Institute School of Public Health, Amerika Serikat, menyatakan bahwa risiko penularan covid-19 di transportasi publik merupakan yang paling kecil potensinya.
Selain itu, dalam kajian itu juga disebutkan dengan menggunakan transportasi publik dapat mengurangi setidaknya 76% emisi karbon dari penggunaan kendaraan pribadi, serta dapat secara signifikan mengurangi polusi udara dan mencegah perubahan iklim, sebagaimana dipublikasikan oleh scientificamerican.com. (OL-2)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meniadakan kebijakan ganjil-genap kendaraan karena adanya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 pada Rabu (27/11).
Peniadaan sistem ganjil-genap pada 16 September 2024, bertepatan dengan hari libur nasional dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah.
Pelaksanaan kebijakan ganjil-genap di Jakarta ditiadakan pada 17 dan 18 Juni 2024 karena libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024 Masehi.
POLRI mencatat sebanyak 4.027 pemudik melanggar kebijakan ganjil genap (gage) selama arus mudik Lebaran 2024 di Tol Jakarta-Cikampek-KM 414 Tol Kalikangkung. Surat tilang dikirim ke alamat
SELAMA libur lebaran Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) tidak menerapkan aturan ganjil genap di 25 ruas jalan Ibu Kota.
Pembatasan itu bisa dilakukan dengan larangan melintas atau dengan rekayasa lalu lintas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved