Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Psikolog Forensik: Perkataan Yodi Bentuk Pemikiran Bunuh Diri

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
25/7/2020 18:50
Psikolog Forensik: Perkataan Yodi Bentuk Pemikiran Bunuh Diri
Lokasi penemuan jasad Editor Metro Tv Yodi Prabowo(medcom.id)

“Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?” Kalimat tersebut pernah terlontar dari mulut editor Metro TV, Yodi Prabowo sebelum kematiannya kepada sang kekasih, Suci.

Pakar Psikolog forensik, Reza Indragiri, mengatakan bahwa perkataan tersebut tak boleh dianggap remeh. “Awam barangkali menganggap sepele perkataan semacam itu. Tapi dari perpsektif psikologi kalimat tersebut merupakan pertanda suicidal ideation (pemikiran tentang bunuh diri),” ujar Reza kepada Media Indonesia, Sabtu (25/7).

Reza mencontohkan WHO yang menyimpulkan adanya sekitar 60persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri.

“Lalu berlanjut ke langkah bunuh diri berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya,” ungkapnya.

Reza pun mengatakan bahwa masyarakat harus lebih serius menyikapi perkataan tentang bunuh diri yang dikemukakan siapa pun.

“Seperti otoritas penerbangan yang tidak menoleransi ucapan "bom", siapa pun juga perlu menyemangati orang-orang dengan suicidal ideation untuk selekasnya mencari bantuan medis dan psikis,” paparnya.

“Masyarakat yang lebih paham pentingnya keseriusan menyikapi suicidal ideation akan menjadi protective factor bagi tercegahnya aksi bunuh diri,” tambahnya.

Terkait kasus Yodi Prabowo, Reza pun menunggu hasil investigasi polisi terkait seberapa jauh suicidal ideation sebagai salah satu arah penyelidikan guna mengungkap kasus meninggalnya sang editor video Metro TV tersebut. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik